Suara.com - Badan Pengelola Taman Mini Indonesia Indah atau TMII menolak membayar tunggakan pajak sebesar Rp 2 miliar. Alasannya, lahan TMII merupakan tanah milik pemerintah pusat Sekretariat Negara (Sekneg).
Manajer Informasi Badan Pengelola Taman Mini Indonesia Indah atau TMII Dwi Windyarto mengatakan pembayaran pajak di TMII bukan menjadi kewenangan pengelola TMII, melainkan Sekretariat Negara (Sekneg).
Dwi mengatakan, lahan TMII merupakan lahan milik pemerintah yang dikelola oleh Sekneg. Sehingga, pengelola TMII tidak bisa melakukan pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) secara sepihak tanpa arahan Sekneg.
"Semua PBB wewenang negara dalam hal ini Sekneg, bukan wewenangnya TMII. Kami hanya mengelola operasionalnya saja," kata Dwi saat dihubungi Suara.com, Kamis (15/11/2018).
Baca Juga: Pemilik Snowbay Waterpark TMII Dibekuk Polisi karena Narkoba
Dwi menjelaskan, pada 24 Oktober lalu Pemkot Jakarta Timur menempelkan stiker penunggakan pajak di 3 wahana TMII. Ketiga wahana itu adalah Snowbay, Kereta Gantung Skylift dan Desa Wisata dengan total tunggakan lebih dari Rp2 miliar.
Sejak TMII berdiri, Dwi mengakui tidak ada tagihan pajak yang dibebankan kepada TMII. Baru pada akhir 1998 pihaknya diminta untuk membayarkan pajak.
Meski demikian, Dwi menegaskan pembayaran pajak itu tak menjadi kewenangannya. Menurut Dwi, Pemkot Jakarta Timur telah sasaran menagih pembayaran pajak kepada TMII yang hanya mengelola secara operasional saja.
"Kalau mau bayar PBB pun harus persetujuan dulu dengan Sekneg. Ini hanya mis komunikasi saja sehingga Jakarta Timur salah sasaran," ungkap Dwi.
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan suatu kawasan taman wisata bertema budaya Indonesia di Jakarta Timur. Areanya seluas kurang lebih 150 hektare atau 1,5 kilometer persegi.
Baca Juga: Jokowi Ajak Cucu Lihat Burung dan Naik Kereta Gantung di TMII
Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah.