Menpar : Pariwisata Jadi Prioritas Indonesia

MN Yunita Suara.Com
Rabu, 14 November 2018 | 12:00 WIB
Menpar : Pariwisata Jadi Prioritas Indonesia
Menpar sebut core economy Indonesia adalah pariwisata. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengungkapkan jika sektor pariwisata merupakan core economy Indonesia. Hal ini disampaikannya di forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Jawa Barat yang berlangsung di Grand Ballroom Trans Studio, Bandung, Selasa (13/11/2018).

Di depan gubernur, walikota dan bupati se-Jabar, serta seluruh SKPD Pemprov, mantan Dirut PT Telkom ini membeberkan, "Pariwisata Core Economy Indonesia".

Tanpa basa-basi, Arief Yahya menyebutkan core economy Indonesia adalah pariwisata dan sudah diformat diformat sebagai prioritas nasional, selain infrastruktur, energi, pangan, dan maritim.

"Begitu juga dengan Jabar, jangan salah arah. Sekali salah menentukan haluan, semakin jauh dari cita-cita yang hendak dicapai dan itu adalah dosa besar bagi perencana pembangunan," ungkapnya.

Baca Juga: Angkat NTB, Kemenpar Dorong Lewat Sales Mission di Thailand

Dalam fokus Musrenbang ini, ia juga menegaskan kembali komitmen Kementerian Pariwisata dalam mendukung pengembangan pariwisata Jabar. Dia juga berpesan agar tiap daerah memiliki sparring partner agar selalu kompetitif dan terdorong untuk maju.

"Tugas CEO (bupati, walikota dan gubernur) paling mendasar adalah memberikan arah dan mengalokasikan sumber daya. Baik budget maupun manusia. Tentukan sparring partner sebagai perbandingan," jelasnya lagi.

Selain itu, ia juga memberikan tantangan pada Jabar supaya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sukabumi (Cikidang) dan Pangandaran bisa jadi dalam waktu 3 bulan. Tujuannya untuk mempermudah arus investasi pariwisata.

"Kita sudah mengusulkan ada dua kawasan ekonomi khusus pariwisata, satu di Sukabumi dan Pangandaran. KEK Pangandaran dikhususkan untuk wisata bahari, sedangkan KEK Sukabumi untuk agrowisata," ungkapnya.

Menpar di acara forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Jabar. (Dok: Kemenpar)
Menpar di acara forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan Jabar. (Dok: Kemenpar)

Pembangunan kedua KEK tersebut direncanakan pada 2019 setelah disetujui oleh Kemenko Perekonomian dengan  anggaran sekitar Rp 8 triliun.

Baca Juga: Promosi ke Bandung, Kemenpar Jual Wisata Danau Toba

"Kalau untuk yang Cikidang itu anggaran kira-kira Rp 3 triliun. Sementara Pangandaran lebih besar, total Rp 5 triliun," sebut Arief.

Sementara itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil menyampaikan komitmen khusus untuk sektor pariwisata di Jabar. Dia bertekad, pariwisata akan menjadi sumber kesejahteraan masyarakat Jabar di masa depan.

“Pariwisata adalah harta yang kurang dipoles, kami bertekad pariwisata harus mensejahterakan masyarakat. Di Jabar ada ratusan bukit untuk spot selfie. Pariwisata sudah kami sepakati sebagai wajah Jawa Barat dan ingin kami optimalkan nilai tambah di setiap destinasi," ungkap Ridwan.

Lelaki yang akrab disapa Kang Emil ini menyebut jika pengembangan pariwisata dibagi menjadi tiga, perbaikan akses, penciptaan destinasi baru, serta perbaikan amenitas.

"Rencana kami tahun depan Pangandaran akan kita renovasi. Selama 5 tahun akan ada 27 destinasi pariwisata baru di Provinsi Jawa Barat," pungkas Kang Emil.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI