Semen di Palu Langka Pasca Diterjang Tsunami dan Gempa

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 13 November 2018 | 11:55 WIB
Semen di Palu Langka Pasca Diterjang Tsunami dan Gempa
Ilustrasi semen [Antara/Angga Budhiyanto].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketersediaan semen di pasaran Kota Palu, Ibu Kota Provinsi Sulawesi Tengah setelah bencana gempa bumi 7,4 SR dan tsunami masih langka sampai saat ini.

Beberapa toko yang menjual berbagai bahan bangunan di Kota Palu sudah tidak memiliki persediaan semen.

"Kalau semen, semua jenis yakni Tonasa, Tiga Roda, dan Besowa kosong," kata Marni, salah seorang karyawan toko bangunan di Jalan Monginsidi, Kecamatan Palu Selatan.

Ia mengaku sudah hampir sepekan ini, semen kosong karena belum mendapat pasokan. Tetapi, kata dia, untuk bahan bangunan lain seperti seng dan tripleks, stok masih cukup aman.

"Tetapi harganya juga sudah naik," kata dia.

Hal senada juga disampaikan Rudi, seorang penjual bahan bangunan di Jalan Towua. Pedagang itu juga mengaku tidak lagi memiliki stok semen di gudang sudah habis terjual.

Menurut informasi, sekarang sedang dalam perjalanan kapal pengangkut semen dari Makassar ke Kota Palu.

"Ya mudah-mudahan saja pasokan secepatnya tiba dan semen bisa di pasaran kembali tersedia, mengingat banyak yang membutuhkannya.

Dia mengaku selama pasca bencana alam tersebut, permintaan akan berbagai jenis bahan bangunan di Palu meningkat drastis.

Masyarakat membutuhkan banyak bahan bangunan untuk kebutuhan pembangunan kembali rumah-rumah yang rusak akibat diterjang gempa dan tsunami.

Apalagi, kata dia, pemerintah dan sejumlah pihak peduli bencana alam di Sulteng saat ini sedang gencar-gencarnya membangun hunian sementara (huntara) bagi para korban bencana gempabumi dan tsunami di Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.

"Wajar jika semen di pasaran sampai langka, sebab permintaan meningkat dan pasokan belum tiba," kata Rudi.

Harga semen di pasaran terakhir dijual Rp 65.000/sak, seng gelombang Rp 43.900/lembar dan tripleks Rp 53.000/lembar.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulteng, Zainuddin Hak membenarkan semen di pasaran sudah beberapa hari ini kosong.

Kelangkaan bahan bangunan itu dikarenakan permintaan meningkat dan pasokan belum tiba.

Dia juga mengatakan terjadi kenaikan harga pada semua jenis bahan bangunan dipicu karena permintaan meningkat dan stok terbatas.

Namun, kata dia, kenaikan masih dalam batas kewajaran. Dia berharap dalam waktu dekat ini, sudah mendapatkan pasokan semen sehingga bahan bangunan tersebut kembali tersedia dalam jumlah memadai di toko-toko pengecer. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI