Suara.com - Kementerian Keuangan menyelenggarakan Upacara Peringatan Hari Pahlawan ke-73 yang bertema "Semangat Pahlawan di Dadaku" di Kantor Pusat Kemenkeu dengan pembina upacara Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada Senin, (12/11/2018).
Dalam amanatnya, Sri Mulyani mengajak setiap tanggal 10 November untuk mengingat kota Surabaya yang penuh dengan serangan dan bom dan serangan dari darat, laut dan udara oleh pasukan Inggris serta sekutu Kerajaan Hindia Belanda.
“Pertempuran 10 November 1945 tersebut merupakan salah satu pertempuran terberat dan terbesar dalam sejarah Revolusi Nasional Indonesia. Suatu pertempuran yang sifatnya sangat epic,” katanya.
Ia mengatakan kepada seluruh jajaran Kemenkeu bahwa generasi saat ini memiliki nikmat yang luar biasa karena masih mempunyai kesempatan untuk memperingati, mengenang sekaligus terus memetik pelajaran dan menghidupkan terus semangat daya juang yang ditunjukkan oleh para pahlawan.
“Semangat untuk terus memperjuangkan dan meningkatkan kemakmuran rakyat Indonesia secara berkeadilan adalah perjuangan yang sama-sama bersifat epic untuk sejarah Republik Indonesia hari ini dan ke depan. Kita terus mengambil inspirasi dari semangat, jiwa, karakter dan kesetiaan para pahlawan di dalam memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia agar terus menjaga kemerdekaannya,” ujar Menkeu.
Sri Mulyani berpesan sebagai warga Kementerian Keuangan, terpilih untuk berjuang di bidang mengelola Keuangan Negara.
Hal itu adalah wadah yang sama peliknya seperti yang dihadapi para pahlawan karena membutuhkan jiwa, karakter dan nilai yang sama seperti yang disampaikan oleh para pejuang sebelum kita.
Keberanian, kemampuan untuk memilih, kemauan kita untuk tidak menyerah, kesetiaan kiat kepada NKRI dan cita-citanya dan terus menerus menguatkan tekad untuk mencapainya.
“Jadilah perekat Republik Indonesia di dalam Kementerian Keuangan maupun di luar Kemenkeu. Jangan khianati seluruh cita-cita para pahlawan kita yang dengan seluruh jiwa dan raganya ingin terus membangun membentuk melahirkan NKRI yang merdeka berdaulat bersatu. Itu adalah cita-cita yang dititipkan kepada kita semua,” ujarnya.