Suara.com - Argentina diprediksi masih belum bisa lepas dari masa keterpurukan ekonomi atau masa resesi. Bahkan, diperkirakan masa resesi bertahan hingga tahun depan.
International Monetary Fund (IMF) memperkirakan, resesi ekonomi yang dialami Argentina akan terjadi hingga kuartal I 2019.
"Masa resesi, akan mencapai kuartal pertama 2019. Dan pada kuartal kedua kita akan melihat pemulihan," kata kepala misi IMF untuk Argentina Roberto Cardarelli seperti dilansir Reuters, Senin (12/11/2018).
Argentina dalam hal ini telah membuat kesepakatan baru untuk meminjam dana dari IMF sebesar 56,3 miliar dolar AS. Dana itu akan digunakan Argentina untuk keluar dari masa resesi ekonomi.
Selain itu Presiden Argentina Mauricio Macri juga mengambil kebijakan perpajakan yang ketat. Salah satunya, menaikkan pajak untuk menurunkan defisit anggaran. Diproyeksikan, defisit anggaran Argentina sebesar 2,7 persen dari produk domestik bruto.
"Pertumbuhan rata-rata untuk tahun ini akan negatif. Karena pertumbuhan ekonomi akhir tahun ini akan negatif yang diakibatkan oleh carry over," kata Cardarelli.
Analis memperkirakan inflasi Argentina hingga akhir 2018 sekitar 47,5 persen. Dan mata uang peso akan kehilangan setengah nilainya tahun ini.
"Kebijakan fiskal dan moneter saat ini adalah kebijakan stabilisasi. Kami percaya biaya ini akan dibayarkan dalam jangka pendek, dan bahwa resesi tidak akan bertahan lama. Ini harus berlangsung dua atau tiga kuartal dan pada kuartal kedua tahun depan kita harus melihat pemulihan aktivitas ekonomi," pungkas dia.