Suara.com - Kementerian Perdagangan mencatat hasil final transaksi di Trade Expo Indonesia (TEI 2018) sebesar 8,4 miliar dolar AS atau Rp 127,33 triliun. Nilai tersebut naik lima kali lipat dari ajang sebelumnya yang sebesar 1,5 miliar dolar AS.
Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, nilai yang paling tinggi dari transaksi di TEI 2018 adalah pada transaksi investasi yang mencapai sebesar 5,55 miliar dolar AS.
Selanjutnya, transaksi barang tercatat sebesar 1,45 miliar dolar AS, dan diikuti oleh transaksi jasa dan pariwisata yang masing-masing sebesar 1,31 miliar dolar AS dan 170,5 juta dolar AS.
"Semua ini peranan baik dari atase perdagangan karena KPI-nya adalah kuantitatif, angka, berapa dia bisa bawa buyer dan berapa transaksinya," ujar Enggartiasto di Kantor Kemendag, Jakarta, Jumat (9/11/2018).
Politisi Partai Nasdem ini menuturkan, jumlah pengunjung ajang ini juga di atas ekspektasi Kemendag. Pada TEI 2018 ini, jumlah pengunjung mencapai 33.333 orang, atau naik 16,9 persen dari target sebesar 28.000 orang.
"Pengunjungnya membludak, dan termasuk di dalamnya prestasi luar biasa saat pembukaan yang penuh sampai tidak ada tempat duduk dan tidak bisa bergerak," tutur dia.
Enggartiasto menambahkan, jumlah negara yang hadir juga meningkat, dari 117 pada 2017 menjadi 132 negara kali ini. Sementara, pengusaha dari negara Arab Saudi, Malaysia, Afganistan, Cina dan Jepang, tercatat yang paling banyak mengunjungi TEI 2018.
"Ini prestasi dan karya dari promosi, sehingga dari pengunjung dari luar negeri meningkat. Sehingga pasar yang musti digarap lebih jauh adalah Timur Tengah. Afrika juga banyak," pungkas dia.
Untuk diketahui, ajang Trade Expo Indonesia atau TEI 2018 adalah pameran perdagangan internasional. Pameran ini diselenggarakan selama 5 hari pada 24-28 Oktober lalu di lokasi ICE BSD, Tangerang.