Suara.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan, menuntaskan rumah layak huni, dari sebelumnya yang tak layak huni, di Jawa Tengah. Penyelesaian program ini dilakukan di Desa Semowo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang.
Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan, Khalawi AH, dalam kunjungan kerjanya ke Desa Semowo melihat langsung pembangunan. Ia juga berinteraksi dengan masyarakat penerima bantuan peningkatan kualitas rumah swadaya.
Pemerintah telah menyelesaikan 45 unit rumah dalam satu desa, empat dukuh, dalam program bedah rumah. Pada kesmepatan itu, Khalawi mengatakan, bantuan stimulan peningkatan perumahan swadaya ini hanya salah satu sarana untuk membangkitkan motivasi masyarakat dalam membangun rumah dan memajukan desanya.
"Perlu pemahaman dan sosialisasi di desa, dalam rangka membentuk sifat dan jiwa kegotongroyongan yang sudah mulai lemah. Hal ini sebaiknya ditimbulkan kembali," ujarnya, Jateng, Kamis (8/11/2018).
Baca Juga: Kurangi Kawasan Kumuh di Jombang, PUPR Berikan Padat Karya Tunai
Dalam kesempatan tersebut, Umi Khasanah, salah satu penerima bantuan, mengatakan, bantuan ini sangat bermanfaat karena rumahnya hanya berbilik bambu, dan kini sudah menjadi tembok dan tak bocor lagi.
"Saya sangat berterima kasih kepada pemerintah yang sudah membangun rumah saya, yang tadinya jelek menjadi layak huni," katanya.
Mbah Tukiyem, salah satu penerima bantuan, juga mengatakan hal yang sama. Dia juga sudah menerima bantuan BSPS pada 2017.
"Saya sangat senang menerima bantuan rumah dari pemerintah. Saya tinggal sendirian dan untuk membangun rumah ini, saya dapat tambahan dan bantuan dari anak," ujarnya.
Bantuan swadaya untuk masyarakat tak mampu dilakukan dalam proses pembuatan rumah menjadi layak huni. Pemerintah memberi bantuan perbaikan, pembuatan lantai, dinding, dan atap.
Baca Juga: Amankan Sawah Warga, PUPR Bangun Akses Patimban dengan Pile Slab
Sebagai informasi, pada 2018, Jateng menyalurkan dana bantuan BSPS untuk peningkatan kualitas sebanyak 9 ribu unit dan sudah terealisasi. Selain itu, rumah susun sewa 18 TB, peruntukan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), pondok pesantren dan mahasiswa yang tersebar di seluruh Jateng.
Untuk rumah khusus, ada 2 lokasi di Cilacap, yaitu untuk pegawai Lapas Nusa Kambangan dan Magelang, rusus MBR dengan realisasi 90 persen.