Mangga Gedong dan Manggis Asal Jabar Didorong Masuk Pasar Jepang

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 08 November 2018 | 17:45 WIB
Mangga Gedong dan Manggis Asal Jabar Didorong Masuk Pasar Jepang
Ilustrasi buah mangga.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Nilai ekspor mangga gedong baru mencapai 638.136 dolar AS, Jepang masih belum menerima untuk mangga," katanya.

Sementara produksi manggis paling tinggi berasal dari Tasikmalaya yang memiliki 431.000 pohon dan luasan hingga 4.313 hektare, produksinya hingga 28.693 ton. Tasikmalaya menurutnya menyumbang 45 persen produksi manggis Jabar.

"Lahan di Tasikmalaya masih sangat luas dan cocok untuk budi daya manggis," katanya.

Menurutnya komoditas mangga gedong tersebar di wilayah Indramayu, Sumedang, Majalengka, Kuningan, dan Cirebon. Data 2017 lalu menunjukan dari enam wilayah ini kapasitasnya mencapai 2,39 juta pohon, luasan 23.959 hektare, dan produksi 325.457 ton.

"Kontribusi terbesar Majalengka disusul Indramayu yang produksinya 77.474 ton," ujarnya.

Menurut dia mangga gedong sangat diminati pasar ekspor Singapura, Oman, Amerika Serikat, hingga Jerman.

Sementara manggis sendiri dihasilkan oleh lima sentra produksi di Priangan, dari Tasikmalaya, Bogor, Sukabumi, dan Purwakarta.

"Pada 2016 lalu manggis yang diekspor keluar mencapai 473.267 kilogram," tuturnya.

Dari data yang ada, selain Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi memproduksi manggis cukup besar bagi Jawa Barat mengingat produksinya mencapai 1.911 ton dari 38.122 pohon di lahan seluas 381 hektare.

Dari lima sentra produksi manggis yang diproduksi menurut Iwa mencapai 42.122 ton.
"Sentranya tetap Tasikmalaya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI