Umur Penduduk Dunia Lebih Panjang di 2040, Indonesia Termasuk?

Rabu, 07 November 2018 | 06:00 WIB
Umur Penduduk Dunia Lebih Panjang di 2040, Indonesia Termasuk?
Ilustrasi dunia makin sesak. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Angka harapan hidup penduduk dunia pada 2040 diperkirakan sedikit meningkat dan diproyeksikan berubah secara dramatis di semua negara.

Spanyol akan berada pada peringkat teratas dengan proyeksi masa hidup rata-rata hampir 85,8 tahun, Spanyol yang sebelumnya berada di tempat ke 4 akan menurunkan tahta Jepang, yang duduk di peringkat atas saat ini dengan usia hidup 83,7 tahun dan akan turun ke posisi kedua pada tahun 2040.

Demikian menurut riset yang dilakukan dan dipublikasikan the institute for health metrics and evaluation.

Para peneliti menemukan negara lain juga akan kalah dalam persaingan untuk mencapai umur panjang, termasuk Kanada yang akan melorot dari peringkat 17 ke 27, Norwegia (12 ke 20), Australia (5 ke 10), Meksiko (69 ke 87), Taiwan (35 ke 42), dan Korea Utara (125 ke 153).

Indonesia termasuk dalam kelompok negara yang mengalami peningkatan usia harapan hidup, dengan melompat ke peringkat 100, dari 117.

Negara lainnya yang akan mengalami perbaikan usia harapan hidup adalah Nigeria (157 ke 123), Portugal (23 ke 5), Polandia (48 ke 34), Turki (20 ke 26), dan Arab Saudi (61 ke 43).

Dengan asumsi perang yang tak berkesudahan dan penghancuran berakhir, Suriah akan bangkit dari posisinya di peringkat 137 pada tahun 2016 ke peringkat 80 di tahun 2040.

Untuk dunia secara keseluruhan, studi para peneliti memproyeksikan kenaikan rata-rata lima tahun dalam rentang umur, dari usia 73,8 pada tahun 2016 menjadi 77,7 tahun pada 2040.

Peneliti juga meramalkan skenario yang lebih optimistis dan pesimistis, di mana harapan hidup mungkin meningkat menjadi 81 tahun dalam paruh pertama atau bisa juga mengalami stagnansi.

“Masa depan kesehatan dunia tidak ditakdirkan," kata penulis utama studi tingkat harapan hidup, Kyle Foreman, yang merupakan kepala ilmu data di Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan (IHME) di Universitas Washington.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI