Sri Mulyani Curhat Pengembangan SDM saat Berkunjung ke Australia

Senin, 05 November 2018 | 14:26 WIB
Sri Mulyani Curhat Pengembangan SDM saat Berkunjung ke Australia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta, Rabu (12/7/2017). [Suara.com/Adhitya Himawan]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan kunci utama untuk memerangi kemiskinan dan kesenjangan sosial. Berbagai riset telah menunjukkan bahwa kualitas SDM menjadi kunci pendorong perekonomian dunia.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati saat memberikan Kuliah Umum di Australian National University, Canberra, Senin (5/11/2018).

Sri Mulyani menyampaikan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) fundamental perekonomian Indonesia saat ini dalam kondisi kuat. Perkembangan pertumbuhan PDB Indonesia rata-rata 5,28 persen dari tahun 2000 hingga tahun 2018.

"Dengan investasi pada human capital, termasuk dalam bidang pendidikan, akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi tenaga kerja," jelas Menkeu sebagaimana dikutip dari unggahan pada akun instagramnya.

Namun, Menkeu juga menggarisbawahi walaupun ekonomi Indonesia dalam keadaan kuat, kualitas SDM Indonesia masih belum menggembirakan, ini tergambar dari Human Capital Index (HCI) Indonesia yang diukur oleh Bank Dunia dengan skor 0,53 dari skala 0 sampai 1.

Di era digital, Indonesia memiliki potensi tinggi untuk berkembang, yang dilihat dari perkembangan perusahaan Financial Technology (fintech), transaksi fintech dan pembayaran digital serta pengembangan e-commerce. Semua orang bisa membuat usaha sepanjang terkoneksi dengan internet.

Menkeu juga menegaskan bahwa digitalisasi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi yang dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha. Banyak negara termasuk Indonesia telah mengembangkan strategi untuk menghadapi perubahan teknologi.

"Disrupsi teknologi sangat mudah bila dibentangkan dalam data dan angka, namun sulit apabila membahasnya dari sisi kemanusiaan. Terutama apabila bicara mengenai berbagai jenis pekerjaan yang akan muncul maupun menghilang di masa yang akan datang," ujar Menkeu.

Menurutnya dibutuhkan kebijakan yang sesuai dengan perkembangan zaman yang sangat cepat dan dapat merespon perkembagan teknologi.

“Contohnya adalah bagaimana membuat kebijakan berkelanjutan tentang pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat, mulai dari lahir, tumbuh dewasa sampai usia lanjut," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI