Suara.com - Penumpang Wings Air dari Bandara Kualanamu (Sumatera Utara) tujuan Bandara Maimun Saleh, Sabang, Provinsi Aceh mengaku ditelantarkan.
"Kami ditelantarkan oleh manajemen Wings Air. Pesawat batal mendarat di Sabang namun kami tidak diberikan kompensasi apapun," kata seorang penumpang Wings Air, Mawardi.
Pernyataan ini disampaikannya terkait pesawat Wings Air jenis ATR 72-500 nomor penerbangan IW1214 yang batal mendarat di Bandara International Maimun Saleh, Sabang, Minggu.
"Petugas di Bandara Kualanamu mengakui pembatalan mendarat di Sabang murni bukan kesalahan manajemen," kata penumpang tadi.
Baca Juga: 5 November 2018 : Harga Jual Emas Antam Turun Rp 3.000 Per Gram
Penumpang Wings Air asal Sabang juga menyampaikan, maskapai tersebut mengembalikan uang tiket tidak sesuai dengan harga pembelian.
"Saya membeli tiket lebih Rp 700 ribu dan yang dikembalikan hanya Rp 500 ribu. Staf Wings Air hanya menggantikan sesuai dengan harga yang ada di sistem," sebut Mawardi.
Manager Wings Air Bandara Udara Maimun Saleh, Sabang, Djoni Zulfan menjelaskan, Pesawat Wings Air jenis ATR 72-500 nomor penerbangan IW1214 batal mendarat karena tidak memperoleh izin penambahan jam operasional.
Ia menyampaikan Wings Air lepas landas dari Bandara Internasional Kualanamu (Sumatera Utara) tepat pada pukul 12:59 WIB tujuan Bandara Internasional Maimun, Saleh, Sabang.
"Sekitar 40 menit setalah lepas landas atau take off, pesawat Wings Air terpaksa kembali ke Bandara Kualanamu karena pihak Pangkalan Udara Militer, Maimun Saleh, Sabang tidak mau menandatangani surat penambahan jam operasional sekitar 20 menit," sebut Djoni.
Baca Juga: Goda Pacar Orang, Remaja di Sragen Tumbang Dikeroyok Pelajar
"Jumlah penumpang tadi 22 orang dan tepatnya di atas langit Kota Langsa, Provinsi Aceh, Wings Air terpaksa kembali ke Bandara Kualanamu karena tidak mendapat izin penambahan jam operasional," tambahnya.