Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Jumat (2/11/2018) jelang akhir pekan ini diprediksi bergerak menguat.
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan, laju IHSG yang hanya mengalami kenaikan tipis sempat mencapai level tertingginya pada intraday perdagangan di level 5.883.
Di sisi lain, kenaikan tipis tersebut juga rawan terjadinya aksi jual seiring sudah lewatnya rilis data-data ekonomi dan sebagian besar data keuangan emiten.
Selain itu, diharapkan aksi ambil untung tidak terlalu meningkat agar tidak menghalangi peluang IHSG untuk bergerak kembali positif.
"Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5.796 - 5.821 dan resistance diharapkan dapat menyentuh kisaran 5.828 - 5.838," kata Reza di Jakarta, Jumat (2/11/2018).
Berbeda dengan Reza, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji justru memprediksi IHSG bergerak di zona merah atau bergerak melemah.
Dia menjelaskan, berdasarkan indikator, MACD sudah membentuk pola golden cross di area negatif. Namun demikian, Stochastic dan RSI sudah menunjukkan overbought atau jenuh beli.
Di sisi lain, terlihat pola bearish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.
"Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.806 hingga 5.777. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.874 hingga 5.912," kata Nafan.