Menpar: Pertumbuhan Wisata Indonesia Nomor 1 di ASEAN

Selasa, 30 Oktober 2018 | 15:00 WIB
Menpar: Pertumbuhan Wisata Indonesia Nomor 1 di ASEAN
Menteri Pariwisata, Arief Yahya. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, memberikan inspirasi bagi kaum milienial kreatif untuk terjun ke dunia pariwisata. Mengapa harus pariwisata?

Sejumlah alasan disampaikan Menpar dalam Ideafest 2018, di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu (27/10/2018).

Alasan pertama, pesatnya pertumbuhan pariwisata Indonesia yang sudah go digital. Bahkan, mengalahkan para pesaingnya, seperti Thailand dan Malaysia.

“Pak Presiden sudah menyampaikan, jika pertumbuhan pariwisata Indonesia, salah satu yang tertinggi. Itu diperkuat dengan laporan WTTC (The World Travel and Tourism Council) mengenai negara dengan pertumbuhan pariwisata terbesar, dan Indonesia ada di peringkat 9 dunia, nomor 3 di Asia, dan nomor 1 di ASEAN, atau di atas negara-negara di Asia Tenggara lainnya,” paparnya.

Baca Juga: Presiden Puji Menpar: Pariwisata Indonesia Melesat!

Menpar memperkirakan, persaingan akan semakin ketat. Ia minta semua pihak meningkatkan kapasitasnya.

“Kita harus terus bergerak, terus melahirkan inovasi, karena pada persaingan nanti, yang muncul bukan yang besar mengalahkan yang kecil,. tapi yang cepat akan mengalahkan yang lambat,” jelasnya.

Dalam industri, khususnya pariwisata, kecepatan ditunjukkan dengan pertumbuhan, dan Kementerian Pariwisata sudah membuktikan itu. Kecepatan dalam melakukan inovasi berbuah pada pertumbuhan pariwisata terbesar di ASEAN, nomor 3 di Asia, dan peringkat 9 dunia.

Kinerja ini berbuah hasil yang sangat positif. Kementerian ini ditetapkan sebagai Kementerian Pariwisata terbaik di Asia Pasifik.

Menpar yakin, di sektor ini, Indonesia bisa unggul, mengalahkan negara-negara pesaing.

Baca Juga: Kemenpar Minta Media Sebarkan Optimisme Pariwisata Indonesia

“Di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, kota bisa menjadi tercepat, terbaik, dan terbesar. Ini harus dimanfaatkan,” paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI