Suara.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bakal berada di bawah 5,2 persen hingga akhir 2018, Menurutnya, angka tersebut masih berada di bawah angka potensial dari beberapa penghitungan.
Perry mengatakan menurut beberapa metode penghitungan titik tengah bisa mencapai 5,6 persen hingga 6 persen.
“Itu output potensial kita, tapi tergantung metode. Kalau metode seperti filtering itu berarti kurang lebih potensial output adalah 5,6 persen tapi kalau berdasarkan production function bisa sampai 6 persen," kata Perry di Jakarta, Jumat (26/10/2018).
Perry mengatakan angka pertumbuhan ini cukup baik karena sumber-sumber pertumbuhan seperti konsumsi dan investasi masih sangat sehat. Selain itu, pertumbuhan 5,2 persen ini masih menunjukkan adanya proses perbaikan.
Baca Juga: Saksi Kasus Ratna Sarumpaet Merasa Ditanyai Seperti Tersangka
Selain itu, Perry juga memprediksi bahwa laju investasi di kuartal III-2018 akan berada di atas 7 persen.
"Itu yang menyebabkan pertumbuhan ekonominya masih di bawah titik tengah 5,2 persen Jadi jangan dilihat wah ini melambat, resesi pak. Cuma karena external demand-nya melambat dan langkah pengendalian impor baru mulai kelihatan di September dan akan berdampak ke depannya. Jadi in conclusion pertumbuhan ekonomi kita masih naik," ujarnya.
Sehingga Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi bakal berada di bawah 5,2 persen hingga akhir 2018.