Suara.com - Bank Indonesia (BI) menprediksi indeks harga konsumen atau tingkat inflasi pada Oktober mencapai 0,17 persen. Dengan inflasi pada Oktober 2018 maka, tingkat inflasi secara tahunan mencapai 3,05 persen.
Gubernur BI, Perry Warjiyo mengatakan, inflasi pada Oktober 2018 ini disebabkan oleh naiknya harga cabai merah sebesar 0,08 persen, bahan penyedap makanan atau mecin 0,03 persen, perhiasan 0,02 persen dan cabai rawit 0,01 persen.
"Ini artinya inflasi tetap rendah dan terkendali. Ini berdasarkan pemantauan harga sampai minggu keempat Oktober," ujar Perry, di Komplek Perkantoran BI, Jakarta, Jumat (26/10/2018).
Selain itu, Perry menuturkan, inflasi pada Oktober juga dipengaruhi oleh kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Baca Juga: 4 Tahun Jokowi - JK Pimpin Indonesia, Inflasi Jadi Lebih Rendah
Di sisi lain, lanjut Perry, beberapa harga barang mengalami deflasi pada Oktober 2018. yaitu ayam ras -0,03, daging ayam ras -0,02 persen, bawang merah -0,02 persen.
Dengan hasil ini, Perry yakin inflasi pada tahun ini akan di bawah dari target BI. Pada tahun ini BI menargetkan inflasi pada 3,5 persen +-1 persen.
"Hasil survei pemantau harga ini inflasi tetap rendah dan terkendali. Jadi inimenkonfirmasi akhir tahun ini dibawah 3,5 persen yoy. Di dalam konteks ini, di bawah titik tengah 3,5 persen +- 1 persen," pungkas dia.