Presiden Afsel Cari Investor, Coba Atasi Keterpurukan Ekonomi

Jum'at, 26 Oktober 2018 | 08:45 WIB
Presiden Afsel Cari Investor, Coba Atasi Keterpurukan Ekonomi
Presiden Republik Afrika Selatan Cyril Ramaphosa berbicara dalam Nelson Mandela Peace Summit di Sidang Umum Majelis Umum ke-71 di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa, New York (24/9/2018) [Shutterstock].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Afrika Selatan, Cyril Ramaphosa sedang mencari investor yang berminat untuk menyelamatkan ekonomi negaranya agar keluar dari keterpurukan. Para penyandang dana ini rencananya akan dicarinya dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Investasi Afrika.

Mantan pemimpin serikat pekerja ini menginginkan adanya 100 miliar dolar AS sebagai kucuran dana investasi baru selama lima tahun ke depan, demi membantu perekonomian negaranya.

Saat ini, tukas Cyril Ramaphosa, Cina, Arab Saudi, dan Arab Emirat (UAE) telah berkomitmen untuk berinvestasi sebesar 35 miliar dolar AS.

"‎Sebagai tujuan investasi, Afrika Selatan memiliki apa yang diperlukan untuk bersaing. Kami berfokus pada upaya-upaya untuk mengatasi kelemahan struktural dalam perekonomian," ujar Cyril Ramaphosa seperti dilansir Reuters, Jumat (26/10/2018).

Baca Juga: Peduli Keselamatan Pengendara Motor, FifGroup Bagikan Kotak P3K

Dia mengatakan, KTT Investasi Afrika akan membahas peluang di berbagai sektor, termasuk pertanian, manufaktur dan energi.

KTT ini menyusul dilangsungkannya KTT Pekerja di awal bulan ini, di mana Cyril Ramaphosa mengumumkan serangkaian kesepakatan yang luas antara pemerintah, bisnis besar dan tenaga kerja yang diharapkannya bakal menciptakan lebih dari 275 ribu pekerjaan dalam jangka setahun.

Presiden Afrika Selatan ini juga telah meluncurkan stimulus dan rencana pemulihan yang mengalokasikan dana untuk penciptaan lapangan kerja dan pembangunan infrastruktur.

Skala tantangan yang dihadapi Cyril Ramaphosa digarisbawahi oleh pidato anggaran jangka menengah oleh Menteri Keuangan Tito Mboweni pada Rabu (24/10/2018), ketika ia mengumumkan prakiraan pertumbuhan yang lemah dan perkiraan defisit.

Baca Juga: Ayah Arumi Bachsin Meninggal Dunia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI