Suara.com - Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono W Widodo menuturkan, aktivitas pasar modal tidak akan terganggu panasnya tensi politik tahun 2019.
Laksono mengatakan, kegiatan politik tidak akan menjadi sentimen negatif bagi pasar modal. Sehingga, para investor tidak perlu risau untuk berinvestasi di pasar modal.
"Jadi gonjang-ganjing politis masih bisa diredam karena calon Capres dan Cawepres cuma dua. Jadi hanya satu kali putaran," ujar Laksono dalam RUPSLB di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (25/10/2018).
Laksono menargetkan, rata-rata nilai transaksi harian saham di tahun 2019 mencapai Rp 9 triliun. Target ini didasarkan pada asumsi stabilitas ekonomi Indonesia di atas 5 persen, kemudian adanya proyeksi peningkatan jumlah partisipasi dan aktivitas transaksi investor di tahun depan.
"Jadi saya harapkan biasanya setelah pemilu kalau kita data historikal ada suatu harapan baru dan itu tercermin kenaikan rata-rata nilai harian," imbuh dia.
Selain itu, BEI juga memproyeksikan total pendapatan 2019 sebesar Rp 1,13 miliar atau meningkat 11,69 persen. Peningkatan proyeksi tersebut disebabkan adanya penampabah pada pos pendapatan usaha sebesar 11,25 persen.
Sementara, proyeksi atas biaya usaha pada 2019 sebesar Rp 936 miliar sehingga laba sebelum pajak menjadi Rp 201,27 miliar. Setelah dikurangi estimasi beban pajak sebesar Rp 64,65 miliar maka perkiraan perolehan laba bersih BEI 2019 mencapai Rp 136,62 miliar.