Suara.com - Pengembangan pariwisata di Banyuwangi, Jawa Timur, menunjukan hasil membanggakan. Seluruh unsur utama pariwisata, yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitas, digarap maksimal.
Kabupaten di ujung timur Pulau Jawa itu kini makin menjadi rujukan wisata baru di Indonesia.
Pesatnya perkembangan pariwisata Banyuwangi tidak lepas dari komitmen kuat Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas. Sejak menjabat sebagai bupati pada 2010, Azwa berhasil mendandani Banyuwangi habis-habisan.
Istimewanya, pembangunan yang dilakukannya tak serta merta meluruhkan nilai budaya dan kearifan lokal Banyuwangi. Masyarakat justru didorong untuk ikut berperan aktif dalam pembangunan pariwisata, sehingga mereka tidak hanya jadi penonton, tapi juga ikut menikmati berkah ekonomi.
Baca Juga: 20 Ribu Santri Siap Ramaikan Festival Santri 2018 di Banyuwangi
"Kami semua sepakat, jika pariwisata menjadi payung pembangunan daerah. Sengaja kami dorong masyarakat untuk terlibat penuh, tidak hanya sebatas menjadi penonton. Banyak festival di Banyuwangi yang berbasis adat, lahir dari dan muncul dari inisiatif masyarakat. Pemerintah hanya sebagai fasilitator. Jadilah festival spektakuler yang mendatangkan ribuan orang, menggerakkan ekonomi rakyat secara langsung," katanya.
Dengan konsep partisipasi tersebut, tumpuan pariwisata di Banyuwangi ada di masyarakat desa. Dengan demikian, Banyuwangi intens menggerakkan wisata berbasis desa yang sekaligus menjadi alat pemerataan pembangunan.
"Kami berangkat bareng dari nol. Misalnya cara bakar ikan yang baik, warung-warung kami latih. Kami latih warga yang buka homestay, bagaimana penataan toilet, bagaimana melipat seprei. Bahkan ada kursus bahasa asing gratis untuk sekitar 3 ribu warga desa tiap tahunnya. Susah, tapi ya harus dilakukan untuk membuat pengembangan pariwisata ini berakar di masyarakat," kata bupati muda yang banyak meraih penghargaan ini.
Revitalisasi sektor transportasi udara pun tak luput dari perhatian. Pengembangan transportasi udara menjadi salah satu kunci mendorong kemajuan daerah, dengan mendorong Bandara Banyuwangi menjadi bandara internasional.
Konsep pembangunan bandaranya pun cukup unik, dengan tetap mengedepankan keselarasan dengan lingkungan.
Baca Juga: 200 Kepala Dinas Pariwisata Simak Kisah Sukses Banyuwangi
Kini Bandara Banyuwangi menjadi green airport pertama di Indonesia. Jumlah pergerakan penumpangnya pun semakin positif.