Suara.com - Pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa (23/10/2018) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi akan menguat.
Analis Senior CSA Research Institute, Reza Priyambada mengatakan, perkiraan suku bunga acuan Bank Indonesia 7-Day Repo Rate akan tetap di level 5,75 persen diharapkan dapat menjadi sentimen positif pada rupiah.
"Diperkirakan rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.185 - Rp 15.172," ujar Reza di Jakarta, Selasa (23/10/2018).
Sementara, Kepala riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, dari sisi eksternal, indeks dolar terlihat menguat kemarin sehingga mungkin mempengaruhi penguatan dolar AS terhadap Rupiah besok.
Baca Juga: Resmi Cerai dari Sule, Penampilan Lina Bikin Pangling
Penguatan indeks dolar, lanjut dia, disebabkan kekecewaan pasar terhadap kelanjutan negosiasi Brexit antara Inggris dengan Uni Eropa.
"Sehingga Kisaran pergerakan rupiah kemungkinan tidak banyak berubah Rp 15.160 - Rp15.220," pungkas dia.
Berdasarkan pasar Spot Bloomberg, nilai tukar rupiah pada Senin (22/10/2018) di level Rp 15.187 per dolar AS. Posisi tersebut stagnan dibandingkan pada pergerakan akhir pekan sebelumnya di level Rp 15.187 per dolar AS.
Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia rupiah pada Senin (22/10/2018) kemarin berada di level Rp 15.192 per dolar AS. Posisi itu menguat dari akhir pekan sebelumnya di level Rp 15.221 per dolar AS.
Baca Juga: Bisa Hemat 173 Juta Dolar AS, Cina Bakal Luncurkan Bulan Buatan