4 Tahun Jokowi - JK, Penciptaan Lapangan Kerja Belum Maksimal

Senin, 22 Oktober 2018 | 15:56 WIB
4 Tahun Jokowi - JK, Penciptaan Lapangan Kerja Belum Maksimal
Pabrik rambut palsu milik PT Boyang Industrial Purbalingga di Purbalingga, Jawa Tengah. [Foto Biro Pers Setpres]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah dinilai harus lebih aktif mendorong dan memperluas penciptaan lapangan kerja baru di Indonesia. Hal tersebut lantaran, lapangan kerja menjadi salah satu kunci utama dalam mengentaskan ketimpangan dan kemiskinan.

Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance atau INDEF Drajad H Wibowo mencatat, dalam empat tahun pemerintahan Presiden Jokowi - Wakil Presiden Jusuf Kalla ini penciptaan lapangan pekerjaan masih belum maksimal.

“Penciptaan lapangan kerja itu sangat penting, bukan hanya pertumbuhan ekonomi saja yang perlu dipantau, penopang pertumbuhan ekonominya juga perlu ditingkatkan,” kata Drajad saat dihubungi Suara.com, Senin (22/10/2018).

“Kalau kita lihat dalam era Jokowi - JK itu tercipta rata-rata selama tiga tahun sekitar 2,1 juta tambahan penduduk bekerja, itu rata-rata dalam tiga tahun dari 2015-2017," Drajad menambahkan.

Idealnya, kata Drajad, rasio penciptaan lapangan pekerjaan dalam 1 persen pertumbuhan ekonomi ialah sebanyak 450 ribu penduduk kerja baru.

"Jadi berdasarkan itu kesimpulannya secara nasional adalah kinerja penciptaan lapangan kerja di era Jokowi - JK masih belum maksimal," ujarnya.

Untuk itu, Drajad mengatakan, pihaknya memberi sejumlah masukan pada pemerintahan Jokowi - JK untuk bisa meningkatkan serta memperluas penciptaan lapangan pekerjaan yang baru agar lebih optimal.

"Pemerintah Jokowi - JK lebih fokus untuk penciptaan lapangan kerja. Agar sektor ekonomi produktivitasnya naik. Kedua jangan buat aturan yang merusak penyerapan tenaga kerja," kata Drajad.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI