Suara.com - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membeberkan alasan program satu juta rumah tidak pernah tercapai. Sejak dilaksanakan pada tahun 2015, rumah yang terbangun tidak sampai satu juta unit.
Plt Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid mengungkapkan, terdapat tiga hal yang menjadi penyebab satu juta rumah tidak tercapai.
"Pertama, harga tanah di kota-kota besar semakin tinggi. Kedua, regulasi (program satu juta rumah) itu perlu sosialisasi," ujar Khalawi saat ditemui di Hotel Belleza, Jakarta, Senin (22/10/2018).
Ketiga, lanjut Khalawi, program tersebut juga terkendala pembiayaan. Akan tetapi, pihaknya sudah mempunyai solusi pembiayaan dengan menggunakan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).
"Ini (menggunakan Tapera). Dengan adanya Tapera (program satu juta rumah) juga makin cepat nanti," jelas dia.
Meski demikian, Khalawi merasa optimis tahun ini program satu juta rumah tercapai. Hingga pertengahan Oktober 2018 saja sudah terbangun 850 ribu rumah.
Jumlah tersebut merupakan gabungan rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan non-MBR.
"Insha Allah 150 ribu lagi. Jadi trennya lebih capai 1,1 juta rumah," pungkas dia.
Untuk diketahui, Pada 2015 rumah yang terbangun hanya 699.570 unit. Kemudian 2016 mencapai 805.169 unit dan terakhir tahun 2017 mencapai 904.758 unit.