Setidaknya mereka yang sudah bertanding di PON, SEA GAMES, Asian Games, atau minimal kejuaraan sekelas Porda (Pekan Olahraga Daerah).
Jika kamu memang memiliki cita-cita ini, setidaknya ikut saja di kejuaraan MMA amatir. Rasakan dulu pengalaman pertama di oktagon sebelum terjun ke kejuaraan profesional.
3. Bisa Menghibur Penonton
Seperti yang disebutkan di atas, kejuaraan ini sifatnya juga merupakan hiburan. Tidak seru kalau cuma bertarung saja. Untuk bisa menghibur penonton, bukan berarti kamu yang mau jadi petarung MMA harus menyulut kontroversi seperti Conor McGregor. Namun setidaknya menghibur dalam menyajikan pertarungan yang mengesankan.
Tentunya, harus "rapih" dalam teknik bertarung, tidak bertarung layaknya orang tawuran di jalanan. Selain itu, ada nilai plus juga jika kamu memiliki tubuh yang atletis alias six pack.
4. Tergabung Sebagai Petarung di Sebuah Sasana
Hampir tak mungkin seorang petarung MMA bisa tampil tanpa dukungan sasana. Sasana di Jabodetabek jumlahnya banyak, tapi belum tentu kamu bisa bertarung dengan membawa nama sasana mereka.
Mereka tentu ingin melihat bagaimana gaya bertarung kamu dan sebagainya. Masing-masing sasana juga punya kriteria tersendiri buat para petarungnya begitu pula dengan sistem bagi hasil ketika kamu mendapat royalti dari kemenanganmu di sebuah pertandingan. Salah satunya, bakal dapat fasilitas latihan gratis di sana.
Berita ini kali pertama diterbitkan di Moneysmart.id dengan judul "Bisa Digaji Hingga Rp 70 Juta, Ini Syarat Utama Jadi Petarung MMA yang Perlu Diketahui"