Suara.com - Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Sawahlunto membuka Destinasi Digital Pasar Silo. Dinamakan Pasar Silo karena lokasinya berada di kawasan 'Silo' yang merupakan tempat menyimpan batubara di masa kolonial Belanda.
Ketua GenPI Sawahlunto, M Yudha Pradana mengatakan, Destinasi Digital Pasar Silo menawarkan nuansa tradisional dengan jajanan khas Sawahlunto dengan konsep digital yang menarik generasi milineal.
"Ini baru soft launching. Tapi kami akan kemas semaksimal mungkin. Pokoknya seru dan menarik," ujar Yudha seperti dilansir Klikpositif.com jaringan Suara.com, Minggu (21/10/2018).
Di Pasar Silo terdapat destinasi yang menarik, mulai dari spot foto yang Instagramable, atraksi seru, musik tradisional, dan kedatangan komunitas reptil dari Bukittinggi.
Selain itu, bagi pengunjung yang ingin mencicipi kuliner diharuskan menukarkan uangnya dengan koin yang terbuat dari batok kelapa.
"Untuk kuliner dijamin memuaskan. Kuliner khas Sawahlunto yang berbeda dengan yang lainnya, karena kuliner Sawahlunto dengan akulturasi budayanya berbeda dengan daerah lainnya. Semuanya dijamin lezat dan murah meriah," tutur dia.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kota Sawahlunto, Efriyanto mengatakan, pihaknya ingin menghidupkan kembali suasana tradisional dan sekaligus sebagai sempat bersosialisasi bagi masyarakat.
"Kami mengapresiasi GenPi Sawahlunto yang menyiapkan ini dalam waktu yang sangat terbatas," kata dia.
Efriyanto berharap, adanya Pasar Silo memberi pengaruh semakin banyak kepada masyarakat dan pengunjung.
"Dengan itu, secara otomatis destinasi lain terangkat dan ini akan berjalan rutin setiap minggunya," tandas dia.
Kehadiran Pasar Silo akan membantu Kementerian Pariwisata yang menargetkan 100 destinasi digital tahun ini. Sebelumnya, destinasi digital sudah hadir di banyak daerah, seperti pasar Van Der Capelen yang baru-baru ini dibuka di Tanah Datar.
Berita ini kali pertama diterbitkan di Klikpositif.com dengan judul "Tidak dengan Uang, Membeli Jajanan di Pasar Silo Sawahlunto Menggunakan Koin Batok Kelapa"