"Saya tak suka merekrut para pakar, karena tak ada pakar di masa depan. Mereka adalah pakar di masa lalu," jelas Ma.
"Tidak ada yang namanya orang-orant terbaik. Yang terbaik selalu ada di dalam perusahaan kita, Andalah yang melatih mereka untuk menjadi yang terbaik," tegas Ma lebih lanjut.
Calon karyawan yang ideal, imbuh dia, adalah mereka yang siap belajar dan tak gentar membuat kesalahan.
Hindari lulusan terbaik
Dalam buku berjudul "Alibaba: The House That Jack Ma Built", penulis Duncan Clark menjabarkan bahwa Ma lebih suka karyawan yang bukan lulusan terbaik.
Menurut Ma, apa yang disebutnya para elit di kampus lebih mudah frustrasi ketika menghadapi masalah di dunia pekerjaan. Meski demikian ada kecerdasan yang diperlukan Ma, yakni kemampuan untuk bernavigasi dalam lingkungan bisnis yang terus berubah.
Di Bali, Ma mengaku mencari karyawan yang memiliki kecerdasan emosional. Mereka dinilainya bisa menjadi pemimpin yang baik dan mampu bekerja sama dalam tim.
"Kita perlu EQ untuk bekerja sama, dan IQ jadi kita tahu apa yang kita kerjakan," kata Ma.
Optimistis
Karakter optimistis adalah yang paling ditekankan Ma ketika mencari karyawan. Ia mengaku, optimisme adalah salah satu hal yang membuatnya mampu mengembangkan Alibaba menjadi raksasa dunia.