BI Perkirakan Inflasi Oktober Naik karena Harga BBM dan Cabai

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 19 Oktober 2018 | 14:00 WIB
BI Perkirakan Inflasi Oktober Naik karena Harga BBM dan Cabai
Pengendara mengisi bahan bakar Pertamax di SPBU Abdul Muis Jakarta, Senin(24/11).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bank Indonesia memperkirakan inflasi Oktober 2018 sebesar 0,12 persen atau meningkat dibanding September 2018 karena kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi seri Pertamax.

Meskipun naik dibanding September 2018, Bank Sentral melihat laju inflasi hingga Oktober 2018 masih rendah dan terkendali sesuai sasaran, sehingga akhir tahun inflasi tahunan akan di bawah 3,5 persen.

"Perkiraan ini mengkonfirmasi perkiraan sebelumnya bahwa di akhir tahun secara keseluruhan 2018 akan berada di bawah 3,5 persen," kata Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (19/10/2018).

Kenaikan harga BBM non subsidi pertengahan Oktober 2018 ini menyumbang inflasi sebesar 0,02 persen. Selain harga BBM non subsidi, inflasi juga dipengaruhi oleh kenaikan harga cabai merah.

Di sisi lain, harga bahan pangan lainnya seperti bawang merah dan daging ayam ras masih deflasi.

Jika perkiraan Bank Sentral terbukti bahwa inflasi bulanan Oktober 2018 akan sebesar 0,12 persen, maka inflasi tahunan di bulan kesepuluh ini adalah 3,0 persen.

Otoritas moneter memiliki proyeksi inflasi tahunan hingga akhir tahun akan sebesar 3,4 persen.

"Inflasi masih terkendali, tetap rendah. Akhir tahun ini akan di bawah 3,5 persen," ujar Perry.

Meskipun inflasi di bulan kesepuluh terbilang rendah, terjadi tekanan pada pergerakkan harga dibanding September 2018. Pada bulan lalu, terjadi inflasi minus atau deflasi sebesar 0,18 persen. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI