Suara.com - Pergerakan nilai tukar Rupiah pada Jumat (19/10/2018) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bakal berlanjut melemah.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan sentimen kenaikan suku bunga AS kembali menjadi alasan penguatan dollar. Ini tercermin juga pada kenaikan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS.
"Kemungkinan rupiah bergerak di kisaran Rp 15.160 - Rp 15.230, dengan potensi pelemahan," ujar Ariston di Jakarta, Kamis (18/10/2018).
Meski begitu, tambah Ariston, dari sisi internal Indonesia, pergerakan Rupiah didukung oleh data surplus neraca perdagangan pada bulan September.
Baca Juga: Pertama Dalam 18 Tahun, Wabah Polio Serang Papua Nugini
Berdasarkan pasar Spot Bloomberg, nilai tukar Rupiah pada awal Kamis (18/10/2018) di level Rp 15.194 per dolar AS. Posisi tersebut melemah dibandingkan pada pergerakan hari sebelumnya di level Rp 15.150 per dolar AS.
Sementara, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, Rupiah pada Kamis (18/10/2018) kemarin berada di level Rp 15.187 per dolar AS. Posisi itu juga melemah dari hari sebelumnya di level Rp 15.178 per dolar AS.