Panasnya Jakarta Jadi Berkah untuk Tukang Kipas dan Servis AC

Rabu, 17 Oktober 2018 | 12:20 WIB
Panasnya Jakarta Jadi Berkah untuk Tukang Kipas dan Servis AC
Ilustrasi lelaki tidur dengan kipas angin mengarah ke tubuhnya. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akhir-akhir ini Jakarta dan sekitarnya terasa panas di pagi, siang, sore bahkan malam hari. Sengatan sinar panas matahari membuat kita tidak betah berlama-lama berada di Jalan.

Sehingga, banyak orang lebih memilih untuk berdiam diri di rumah atau ruangan kerja untuk mendingkan suhu tubuhnya.

Memang bagi sebagian banyak orang tidak terlalu menyukai kondisi cuaca panas seperti sekarang ini. Tetapi, rupanya ‎tidak semua orang tidak menyukainya.

Pedagang kipas angin di sekitar pasar Kramat Jati Apen justru mendapat berkah tak terduga dari kondisi‎ cuaca yang panas.

Jika kondisi cuaca tidak terlalu panas, Apen hanya dapat menjual kipas angin hanya 5 unit. Namun bagai tertimpa durian runtuh, penjualannya saat ini melonjak empat kali lipat menjadi 20 unit saat musim panas dengan harga mulai dari Rp 85.000 hingga Rp 300.000.

"Musim panas ini berkah. Saya untung. Kalau musim hujan enggak laku," ujar Apen saat ditemui Suara.com di Tokonya.

Namun sayangnya, pria keturunan Cina ini tidak merinci berapa keuntungan ‎yang didapat atas penjualan kipas anginnya. Akan tetapi, dirinya berharap cuaca panas ini bertahan lebih lama agar keuntungannya makin melejit.

Tidak hanya, pedagang kipas angin seperti Apen saja, ‎tukang servis pendingin ruangan (Air Conditioner/AC) juga mendapat berkah dari cuaca yang panas ini.

Salah satu tukang servis AC Siman mengaku banjir orderan disaat kondisi cuaca yang panas seperti sekarang ini.

Tak tanggung-tanggung, biasanya dalam sehari Siman hanya menservis 1 atau 2 tempat saja, tapi kini Siman ‎sehari bisa 4-5 tempat. Jangkauan jasa servisnya sudah se-Jabodetabek.

Jenis servis AC-nya bermacam-macam, mulai dari pembersihan AC-nya, mengisi freon, hingga mengganti freon. Namun, Siman bilang paling banyak adalah mengisi freon agar AC terasa lebih dingin.

"Kadang-kadang kita kebuang itu kerjaan. Ya karena, biasanya konsumen minta jam sekian, tapi ternyata saya lagi kerja. Jadi enggak bisa," ujar Siman.

Meskipun sedang banjir order, Siman tetap mempertahankan harga jasa servisnya. Pria asal Kebumen ini mematok jasa servis AC sebesar Rp 200 ribu (pembersihan tabung AC+mengisi freon).

"Kalau biasanya 30 persen kita untung. Ini bisa 50 persen untungnya," kata dia.

Baik Apen maupun Siman, keduanya berharap kondisi cuaca panas ini tetap bertahan. Dengan begitu cuan atau untung akan kembali datang ‎menghampiri keduanya.

"Ya alhamdulillah kondisi ini membuat berkah, mudah-mudahan sampai Januari‎," tutup dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI