Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (16/10/2018) ditutup menguat di level 5.800. Angka itu menguat 1,28 persen atau 73 poin dari penutupan hari kemarin di level 5.727.
Berdasarkan data RTI, sebanyak 8,32 miliar saham diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 363.315 kali serta nilai perdagangan mencapai Rp 6,29 triliun.
Selain itu, dalam perdagangan hari ini sebanyak 200 saham mengalami kenaikan, 195 saham bergerak turun, dan 112 saham stagnan.
Penguatan laju IHSG hari ini, ditopang oleh saham-saham sektor konsumer yang terpantau naik 2,35 persen. Selain itu saham-saham sektor manufaktur dan infrastruktur juga menopang penguatan IHSG dengan masing-masing naik 2,05 persen dan 2,15 persen.
Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji mengatakan, penguatan IHSG pada hari ini karena adanya apresiasi para pelaku pasar terhadap stabilitas fundamental makroekonomi domestik yang inklusif dan berkesinambungan membuat pergerakan indeks relatif menguat.
"Apalagi data makroekonomi neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar 227,1 juta dolar AS, dan di luar ekspektasi para pelaku pasar," ujar Nafan saat dihubungi Suara.com, Selasa (16/10/2018).
Di sisi lain, sambung dia, sentimen positif juga berasal dari euforia pelaku pasar terkait dengan penyelengaraan IMF - World Bank Annual Meetings di Bali yang dianggap sukses sehingga mampu meningkatkan citra Indonesia di mata internasional.
"Kemudian, penguatan harga komoditas dunia seperti WTI maupun gold turut memberikan sentimen positif bagi penguatan indeks," pungkas dia.