Bos Mayapada Group Ajak Pengusaha Lain Tukar Dolar ke Rupiah

Senin, 15 Oktober 2018 | 15:42 WIB
Bos Mayapada Group Ajak Pengusaha Lain Tukar Dolar ke Rupiah
Bos Mayapada Group, Dato Sri Tahir di kompleks kantor Bank Indonesia Jakarta, Senin (15/10/018). (Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu pengusaha terkaya di Indonesia Dato Sri Tahir bakal mengajak pengusaha lain untuk menukarkan dolar Amerika Serikat (AS) ke rupiah. Hal ini, agar para pengusaha ikut berkontribusi bela negara dengan memperkuat rupiah.

Menurut Bos Mayapada Group ini, rupiah akan perkasa jika para pengusaha menukarkan dolarnya. Meski begitu, pihaknya belum mengetahui siapa kalangan pengusaha yang bakal diajaknya untuk menukar dolar AS ‎ke rupiah.

"Ada (ajak pengusaha), Tapi saya belum tahu, belum kepikir‎. Saya kira kalau semua pengusaha mau bersatu pasti bisa‎ (rupiah menguat)," ujar Tahir saat ditemui di Kompleks Perkantoran Bank Indonesia Jakarta, Senin (15/10/2018).

Dato Sri Tahir menuturkan, kondisi perekonomian Indonesia kini berbeda dengan masa lampau. Meskipun nilai tukar rupiah tengah turun, perekonomian Indonesia tidak akan terguncang.

Baca Juga: Alasan Bos Mayapada Group Tukar Dolar AS hingga Rp 2 Triliun

Sebab, dia tidak melihat adanya rush atau orang yang berbondong-bondong membeli dolar AS dan menyimpannya saat ini. Sehingga, pelemahan rupiah ini dianggap Tahir sebagai hal yang wajar, karena adanya sentimen dari pihak luar seperti perang dagang antara AS dan ‎China.

"‎Jadi tidak ada rush. Tidak ada orang deposito rupiah atau dolar tidak ada di kita. Dan saya yakin di bank lain juga tidak ada. Jadi tidak perlu khawatir dengan ekonomi Indonesia. Itu pujian bukan dari saya tapi dari IMF ya. Kita harapkan pengusaha-pengusaha yang lain. Kita juga yakin masih banyak pengusaha yang punya uang di Singapura," tuturnya.

Dato Sri Tahir baru saja melepas 93 dolar AS dan 55 juta dolar Singapura miliknya atau setera dengan Rp 2 triliun. Penukaran mata uang dolar AS dan dolar Singapura miliknya itu telah dilakukan pada minggu lalu‎.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI