Suara.com - Indonesia sukses menjadi tuan rumah Annual Meeting (AM) IMF-WB 2018. Berbagai pujian hadir dari petinggi dunia.
Semua sepakat, Indonesia telah menaikkan standar penyelenggaraan MICE dunia.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, mengatakan, baru sekarang peserta merasakan konferensi seperti ini. Pertemuan di negara selanjutnya harus ditingkatkan, karena yang diberikan Indonesia dinilai sangat berkelas.
"Indonesia disebut bisa menyelenggarakan sebuah pertemuan yang luar biasa rapi. Semua sesuai jadwal, tidak ada yang meleset. Banyak yang membandingkan ini dengan pertemuan sebelumnya di Lima, Peru. Betapa semrawutnya saat itu. Jauh sekali, tidak bisa dibandingkan dengan di sini," ujar Luhut, dalam keterangannya kepada media, di Bali Art, Sabtu (13/10/2018).
Baca Juga: Tingkatkan Kerja Sama Wisata, Menpar-Sekjen OECD Bertemu di Bali
Ia menambahkan, Direktur Pelaksana IMF, Christine Lagarde, menyambut baik yang diberikan Indonesia dalam pertemuan ini. Demikian juga dengan Presiden World Bank Group, Jim Yong Kim.
"Madame Lagarde duduk di samping saya saat host country reception kemarin malam, dan dia bilang well done. Jim Kim juga memberikan ucapan yang sama," katanya.
Sementara itu, pemimpin Standard Charter dan Citibank, mengatakan, Indonesia sangat luar biasa dalam menyelenggarakan event ini. Mereka berminat untuk berinvestasi setelah pertemuan.
"Citibank bilang, kalau kinerja Anda bagus seperti ini, kami akan bantu. Akhir Oktober akan ada tim bersama Citibank ke Taipei untuk investasi," terangnya.
Pertemuan AM IMF-WB 2018 di Bali diklaim menjadi yang terbesar sepanjang sejarah. Hal ini dapat dilihat dari jumlah peserta.
Baca Juga: 160 Pembicara dari 30 Negara Siap Ramaikan UWRF 2018 di Bali
Hingga Sabtu (13/10/2018), tercatat 36.619 orang menghadiri pertemuan tersebut. Torehan ini hampir 2 kali lipat di atas asumsi pemerintah sebelumnya, yakni 19 ribu orang.