Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan (15/10/2018) diprediksikan bakal menguat.
Analis PT KGI Sekuritas Indonesia Yuganur Wijanarko mengatakan, pihaknya melihat bahwa pembelian cukup intensif di saham dengan kapitalisasi yang besar dan lapis dua pilihan menahan penurunan lebih lanjut di IHSG di bawah 5.700.
"Sehingga sudah waktunya untuk kenaikan yang tertunda diatas 5.800 menjadi kenyataan dalam waktu dekat ini," kata Yuganur di Jakarta, Jumat (12/10/2018).
Senada dengan Yuganur, Analis Senior dari CSA Research Institute Reza Priyambada juga memprediksi hari ini IHSG menguat. Dia memprediksikan IHSG bergerak di level 5.745 - 5.849.
Baca Juga: Analis: IHSG pada Jumat 12 Oktober 2018 Diprediksi Menguat
Reza menjelaskan, kenaikan yang terjadi dapat menjadi awal pembalikan menguat bagi IHSG seiring mulai adanya aksi beli. Di sisi lain, dengan asumsi berbagai sentimen dapat kian lebih baik diharapkan dapat membantu IHSG bertahan di zona positifnya.
Sama dengan Yuganur dan Reza, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji juga memperkirakan IHSG menguat. Dia menerangkan, berdasarkan indikator, MACD berada di area negatif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral.
Meskipun demikian, sambung dia, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance atau titik tertinggi.
"Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.723.091 hingga 5.689.692. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 5.789.285 hingga 5.822.079," imbuh Nafan.
Berdasarkan data RTI perdagangan IHSG pada pekan kemarim menguat 0,43 persen yang ditutup Jumat (11/10/2018) menguat di level 5.756. Dalam perdagangan pekan kemarin, sebanyak 56,2 miliar volume saham diperdagangkan dengan frekuensi 1.775.118 kali.
Baca Juga: Penguatan IHSG Diprediksi Terus Berlanjut