Suara.com - Pengamat energi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai naiknya bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax series bakal membuat masyarakat beralih ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) lain seperti Shell.
Pasalnya, harga BBM jenis Pertamax series tidak jauh beda bahkan sama dengan harga BBM dengan kualitas yang sama di SPBU lain seperti Shell.
Fahmy menjelaskan, pengguna BBM non subsidi seperti Pertamax tidak mementingkan selisih harga, tetapi akses mendapatkan BBM.
"Bisa jadi (beralih ke SPBU lain). Jadi konsumen Pertamax tidak semata pertimbangan selisih harga, tapi juga akses kemudahan dan kualitas layanan," kata Fahmy saat dihubungi Suara.com, Jumat (12/10/2018).
Menurut Fahmy, kenaikan harga Pertamax tidak akan membuat konsumen beralih ke BBM jenis Pertalite dan Premium. Karena, seperti dijelaskan di atas, konsumen Pertamax lebih memilih kualitas dibanding selisih harga.
"Jadi tidak ngaruh. Kalau Pertalite dinaikkan konsumennya pindah ke Premium," jelas dia.
Pantauan Suara.com, dari yang terlihat di SPBU lain seperti Shell banyak dikunjungi konsumen untuk mengisi BBM. Suasana SPBU Shell di Jalan Tendean Jakarta Selatan misalnya, terlihat adanya antrean konsumen untuk mengisi BBM.
Salah satu konsumen, Junianto mengatakan alasanya memilih SPBU Shell dibanding Pertamina karena takaran pengisian pas dan sesuai dengan mesin pengisian BBM tersebut. Selain itu, sambung dia, walaupun terdapat antrian, tapi mengisi BBM di Shell lebih cepat.
"Jadi walaupun Shell lebih mahal sedikit dari Pertamina, saya tetap pilih Shell. Kualitas BBM juga bagus dengan kadar RON yang sama di Pertamina," imbuh dia.
Untuk diketahui, Pertamina menaikkan harga Pertamax Series dan Dex Series, serta Biosolar Non PSO.