Tawa dan Tepuk Tangan Warnai Pidato Game of Thrones Jokowi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 12 Oktober 2018 | 15:59 WIB
Tawa dan Tepuk Tangan Warnai Pidato Game of Thrones Jokowi
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan pada Pertemuan Tahunan IMF World Bank Group 2018 di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10). (ANTARA FOTO )
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di hadapan delegasi dan peserta pertemuan IMF - WB, Presiden menegaskan bahwa saat ini semua sedang menghadapi ancaman global yang meningkat.

"Perubahan iklim telah meningkatkan intensitas badai dan topan di AS hingga Filipina. Sampah plastik, plastik di laut telah mencemari pasokan makanan di berbagi tempat. Ancaman global tumbuh pesat itu yang hanya bisa kita tanggulangi jika kita kerja sama," katanya.

Ia mengingatkan terkait pernyataan Sekjen PBB Antonio Guterres dalam panel beberapa hari sebelumnya tentang perubahan iklim dimana waktu sudah mendesak agar semua bertindak dalam skala besar guna mencegah perubahan iklim.

"Kita perlu meningkatkan investasi tahunan global 400 persen energi terbarukan. Kita harus kerja sama menyelamatkan kehidupan bersama," katanya.

Baca Juga: Video Viral, Bocah Main di Belakang Pesawat yang Mau Lepas Landas

Untuk itu, Presiden pun kembali mempertanyakan kepada hadirin apakah ini saat yang tepat untuk rivalitas dan kompetisi atau saat ini waktu yang tepat untuk kerja sama.

"Apakah kita telah terlalu sibuk bersaing dan menyerang satu sama lain sehingga kita gagal menyadari ada ancaman besar yang membayangi kita semua. Apa kita gagal menyadari adanya ancaman besar yang dihadapi negara kaya atau miskin oleh negara besar ataupun kecil," katanya.

Presiden kembali menyebutkan bahwa tahun depan season terakhir Game of Thrones akan disebarluaskan. Pernyataan tersebut kembali mengundang tawa hadirin termasuk Lagarde yang tampak tersenyum.

"Saya bisa perkirakan bagaimana akhir ceritanya. Saya yakin ceritanya akan berakhir dengan pesan moral bahwa konfrontasi dan perselisihan akan mengakibatkan penderitaan bukan hanya bagi yang kalah tapi juga bagi yang menang," katanya.

Ia melanjutnya bahwa ketika kemenangan dirayakan dan kekalahan diratapi baru kemudian keduanya sadar bahwa kemenangan maupun kekalahan dalam perang hasilnya sama yaitu dunia porak poranda.

Baca Juga: Viral! Guru Agama SMA di Jaksel Doktrin Muridnya Anti Jokowi

Menurut Presiden, tidak ada artinya kemenangan yang dirayakan dalam kehancuran, tidak ada artinya memiliki kekuatan ekonomi terbesar di tengah dunia yang tenggelam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI