Tak Akan Ada Pembangunan Lagi di Atas Lahan Terdampak Likuifaksi

Jum'at, 12 Oktober 2018 | 14:49 WIB
Tak Akan Ada Pembangunan Lagi di Atas Lahan Terdampak Likuifaksi
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar. (Suara.com/Achmad Fauzi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencari alternatif lahan di Palu yang relatif aman dari bencana alam seperti gempa bumi. Sehingga, lahan tersebut bisa dimanfaatkan warga untuk menjadi hunian tetap.

Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar menyatakan, saat ini terdapat empat wilayah yang bisa dinyatakan aman dan bisa menjadi hunian warga. Akan tetapi, sambung dia, lokasi tersebut masih dalam kajian Badan Geologi.

"Empat lokasi itu ada di Duyu, Talise, Sidera, dan Balaroa. Itu (lokasi) masih alternatif belum ditetapkan. Baru ditunjukin, nanti kita baru start hari ini tim geologi mengidentifikasi dari keamanannya. Jadi belum ditetapkan," ujar Rudy saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM Jakarta, Jumat (12/10/2018).

Rudy menjelaskan, alasan mencari alternatif lahan tersebut, karena beberapa daerah yang terdampak gempa bumi dan tsunami dinyatakan sudah tidak bisa untuk dibangun lagi. Sehingga, perlu wilayah atau daerah baru yang aman dari gempa dan tsunami.

"Di Petobo, pokoknya yang kena likuifaksi karena secara kasat mata secara teknis juga lokasi itu sudah tidak bisa dibangun lagi. Jadi kita sudah hampir sepakat, tinggal dengan masyarakatnya bahwa lokasi yang likuifaksi itu tidak akan dibangun lagi," jelas dia.

"Alasannya kan karena secara teknis di dalamnya sudah ada bangunan, suatu saat nanti runtuh dan sebagainya. Jadi sudah tidak pure tanah lagi, karena di dalam tanahnya sudah ada tembok jendela ada orang juga di bawahnya," tambah Rudy.

Menurut Rudy, penyelesaian kajian empat lokasi alternatif tersebut tidak akan berlangsung lama. Dia menargetkan, kajian tersebut selesai dalam satu bulan.

"Karena kita harus tahu dulu lahannya punya siapa. Kan di kita agak sulit juga nanti, kita tentukan aman tapi yang punya lahan tidak memberikan kan masalah," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI