Suara.com - Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde menyampaikan belasungkawa atas bencana alam gempa bumi yang melanda Lombok, Nusa Tenggara Barat dan tsunami yang menerjang Palu, Sulawesi Tengah.
"Kami berbelasungkawa kepada mereka yang selamat, kepada mereka yang telah kehilangan orang yang mereka cintai, dan kepada seluruh rakyat Indonesia," kata Lagarde dalam pernyataannya di Nusa Dua, Bali.
Untuk itu, sebagai simbol solidaritas, para pegawai maupun manajemen IMF memberikan bantuan senilai Rp 2 miliar guna membantu proses rekonstruksi dan pemulihan bencana.
"Kami juga akan membuka kesempatan bagi para peserta Pertemuan Tahunan agar mereka juga dapat berkontribusi," kata Lagarde seperti dikutip dari Antara.
Meski mengalami bencana, Lagarde juga memberikan apresiasi kepada pemerintah Indonesia yang tidak membatalkan penyelenggaraan Pertemuan Tahunan di Bali.
Menurut dia, pembatalan bisa menghilangkan kesempatan untuk memperlihatkan kontribusi Indonesia kepada dunia serta menciptakan peluang dan lapangan pekerjaan.
"Membatalkan pertemuan tahunan bukanlah sebuah pilihan, karena hal itu akan menyia-nyiakan sumber daya yang telah dianggarkan selama tiga tahun terakhir," ujarnya.
Sebelumnya, Rizal Ramli menilai, pemerintah tampak bermewah-mewahan untuk acara tersebut. Padahal di saat yang bersamaan, Indonesia sedang membutuhkan bantuan bagi warga korban bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya.
"Kok dalam suasana keprihatinan, bencana di Donggala, Palu, Lombok, kok, semangat kemewahannya ini luar biasa," ujarnya keheranan.
Lebih lanjut Rizal Ramli pun menilai apabila sebuah negara yang menjadi tuan rumah pertemuan tahunan tersebut, Indonesia hanya membutuhkan dana sekitar 10 juta dolar AS.
"Saya kira tidak ada pesta bank dunia seperti ini di negara lain. Biasa-biasa saja. Bahkan kalau makan disediakan minuman, potato chips, snack. Nggak ada tuh makan-makan. Bayar sendiri kalau mau makan," ujarnya.