Microsoft Suntik Dana ke Perusahaan Transportasi Online Grab

Selasa, 09 Oktober 2018 | 07:30 WIB
Microsoft Suntik Dana ke Perusahaan Transportasi Online Grab
Salah satu kantor Microsoft. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaaan teknologi raksasa Microsoft berinvestasi ke perusahaan penyedia transportasi online Grab. Kedua perusahaan juga bekerja sama memanfaatkan teknologi yang dimiliki.

Kedua perusahaan itu juga berkolaborasi dalam proyek big data dan artificial intelligence. Sementara Grab sekarang akan menggunakan sejumlah produk Microsoft, termasuk layanan cloud computing Azure, menurut pernyataan bersama.

"Kami terpesona dengan perusahaan-perusahaan yang muncul dari Asia Tenggara. Sungguh menakjubkan melihat apa yang telah mereka lakukan dengan teknologi, dalam cara mereka menerapkannya untuk memecahkan masalah bagi pelanggan mereka," kata Peggy Johnson, wakil presiden eksekutif di Microsoft, Seperti dikutip dari CNBC, Selasa (9/10/2018).

Dalam hal ini, Microsoft dan Grab enggan untuk berapa jumlah dana yang diinvestasikan. Sejauh tahun ini, Grab telah mengumpulkan 2 miliar dolar AS dari Toyota dan investor institusional. Dengan adanya investasi ini Grab kini memiliki total dana yang mencapai 11 miliar dolar AS.

Baca Juga: Beda Haluan, Persahabatan Erick Thohir-Sandiaga Tetap Terjaga

Presiden Direktur Grab Ming Maa menolak berkomentar mengenai diskusi investasi yang sedang berlangsung. Akan tetapi, dia mengatakan bahwa perusahaan sedang mengumpulkan dana sekitar 3 miliar dolar AS hingga akhir tahun.

Dia juga menolak untuk memberikan perkiraan seberapa besar investasi dari Microsoft, dibandingkan dengan dana yang dikumpulkan dari pendukung lain sepanjang tahun.

"Kami tidak dapat berkomentar tentang ukuran tetapi saya pikir apa yang mungkin lebih penting bagi kami bukanlah ukuran, tetapi kualitas mitra," ujar Maa.

Grab telah didukung oleh sejumlah perusahaan terkemuka, termasuk SoftBank, Toyota dan perusahaan Cina, Didi Chuxing.

Perusahaan beroperasi di delapan negara di seluruh Asia Tenggara. Ini menawarkan angkutan naik, pengiriman makanan, pembayaran mobile dan jasa keuangan. Awal tahun ini, Grab membeli bisnis regional Uber dan akibatnya menghadapi pengawasan peraturan di beberapa pasar.

Baca Juga: Penguatan IHSG Diprediksi Berlanjut Hari Ini

Maa menjelaskan Grab akan menggunakan investasi dari Microsoft untuk meningkatkan keamanan dan pengalaman pengguna.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI