Suara.com - Pemerintah Indonesia mendorong kerja sama pemanfaatan teknologi nuklir dengan Tanzania, seperti disampaikan dalam keterangan tertulis dari KBRI Dar Es Salam yang diterima di Jakarta, Minggu (7/10/208).
Pemerintah Indonesia terus mengupayakan peningkatan hubungan ekonomi dengan Tanzania di berbagai bidang, salah satunya melalui kerja sama pemanfaatan teknologi nuklir untuk pembangunan ekonomi.
Inisiasi kerja sama pemanfaatan teknologi nuklir itu disampaikan oleh Dubes RI untuk Tanzania Ratlan Pardede saat berkunjung ke Provinsi Arusha.
"Indonesia dan Tanzania melalui kerja sama yang aktif dapat saling mendukung pemanfaatan teknologi nuklir untuk pembangunan ekonomi," ujar Dubes Ratlan dalam sambutannya di kantor Komisi Tenaga Atom Tanzania (TAEC).
Dalam kunjungan ke Arusha, Dubes Ratlan juga bertemu dengan Direktur Jenderal TAEC, Lazaro S.P. Busagala. Dalam pertemuan itu, Dubes Ratlan diajak mengunjungi fasilitas laboratorium yang dimiliki institusi tenaga atom Tanzania.
"Kerja sama dengan Indonesia di bidang pemanfaatan teknologi nuklir antar lembaga kedua negara akan menjadi salah satu prioritas TAEC," ujar Busagala.
Busagala mengatakan bahwa Tanzania dapat belajar dari Indonesia dalam mengembangkan kapasitas dalam pemanfaatan teknologi nuklir untuk pembangunan ekonomi.
Selain melakukan pertemuan dengan pihak TAEC, Dubes Ratlan juga bertemu dengan para pejabat Provinsi Arusha, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Arusha, serta Komisi Pertambangan Provinsi Arusha.
Dari pertemuan dengan pihak Kadin Arusha, Dubes RI mengetahui adanya potensi ekspor produk kelapa sawit dan pupuk organik di Arusha.
Selain memiliki lahan pertanian yang subur, Provinsi Arusha juga merupakan daerah penghasil mineral berharga, seperti emas dan tanzanite.