Suara.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA melakukan riset terkait keinginan publik terhadap Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Hasil riset mereka, mayoritas publik berharap Pemilu 2019 berakhir dengan lahirnya tiga kuat. Yaitu Presiden yang kuat, partai politik yang kuat dan paham kebangsaan yang kuat.
Peneliti LSI, Rully Akbar menyampaikan, mayoritas publik sebanyak 85,6 persen menginginkan Pilpres 2019 berakhir dengan terpilihnya Presiden yang kuat. Kemudian 6,7 persen menyatakan tidak ingin, sisanya menyatakan biasa saja (4,2 persen) dan tidak tahu/tidak jawab 3,5 persen.
“Mengapa publik ingin presiden kuat? Mayoritas, 42,4 persen menyatakan agar Indonesia lebih stabil untuk pertumbuhan ekonomi,” kata Rully dalam konfrensi pers di kantor LSI, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis 4/10/2018).
Kemudian, sebanyak 20,4 persen menyatakan agar tidak diperalat oleh sekelompok kepentingan. Sebanyak 15,3 persen menyatakan agar tidak terlalu banyak negosiasi yang tak perlu untuk mengambil keputusan, lalu 13,5 persen menyatakan agar presiden kokoh melindungi keberagaman Indonesia.
Baca Juga: Tim Jokowi Laporkan Hoaks Ratna Sarumpaet ke Bawaslu
Kemudian siapa capres dan cawapres yang berpotensi menang telak? dalam survei ini pasangan Jokowi-Maruf Amin unggul.
“Sebanyak 58,6 persen koresponden menyatakan Jokowi-Ma’ruf Amin (selisih di atas 10 persen). Sebanyak 25,7 menyatakan Prabowo-Sandi akan menang telak,” ujar dia.
Menurut dia, presiden yang kuat adalah yang menang dengan perolehan suara di atas 60 persen. Dan dalam keadaan sekarang yang paling mungkin; Jokowi lebih dianggap mungkin menang di atas 60 persen.
“Jokowi menang di atas 55 persen sudah memadai untuk strong leadership,” kata dia.
Survei LSI ini dilakukan pada tanggal 14-22 September 2018 melalui face to face interview menggunakan kuesioner. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dan margin of error sebsar +/- 2,9 persen.
Baca Juga: Komentar 3 Bintang Timnas U-16 Usai Jumpa Jokowi di Istana
Survei dilakukan di 34 Provinsi di Indonesia. Survei dilengkapi dengan penelitian kualitatis dengan metode analisa media, FGD dan in depth inverview. Survei ini dibiayai sendiri oleh LSI Denny JA.