Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menunjuk tiga perusahaan negara yang akan menjadi koordinator bantuan BUMN di Sulawesi Tengah usai gempa berkekuatan 7,4 SR mengguncang Palu dan Donggala, Jumat (28/9/2018). Ketiga BUMN tersebut, yakni Pertamina bertugas sebagai koordinator di Palu dan sekitarnya, Pelindo IV di Donggala dan sekitarnya, serta BNI di Parigi Moutong dan sekitarnya.
Penunjukkan tersebut dilakukan saat Menteri Rini pada Senin, bertolak ke Palu untuk turut menyalurkan bantuan dan meninjau langsung sinergi BUMN yang berperan dalam pemulihan stabilitas daerah.
"Bantuan dari para BUMN masih akan terus bertambah seiring dengan membaiknya akses pengangkutan ke lokasi bencana. Saat ini kami terus berkordinasi dengan para BUMN untuk mendata bantuan-bantuan yang telah dan akan disalurkan," kata Rini melalui keterangan tertulis di Jakarta, Senin (1/10/2018).
Ada pun Menteri Rini berangkat ke Palu via Balikpapan, kemudian melanjutkan perjalanan bersama rombongan dengan pesawat ATR Pelita Air milik PT Pertamina (Persero). Bersamaan dengan itu, diberangkatkan pula pesawat ATR milik Pupuk Indonesia Grup untuk mengangkut bantuan logistik seperti bahan makanan, makanan ringan, tenda dan kebutuhan sehari-hari lainnya dari sejumlah BUMN.
Baca Juga: Tingkatkan Sinergi BUMN, Mandiri Akuisisi Value Chain PP Urban
Rini menjelaskan, hingga saat ini bantuan dan aksi cepat tanggap bencana oleh BUMN masih terus dilakukan dengan maksimal. Upaya menjaga stabilitas kebutuhan energi di daerah yang terdampak musibah pun telah dilakukan dengan maksimal. Langkah awal yang telah dilakukan yakni pengamanan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh PT Pertamina (Persero) dan pemulihan pasokan listrik PT PLN (Persero).
Pertamina telah menjalankan rencana alternatif RAE (Regular, Alternative, Emergeny) untuk mengamankan pasokan energi (meliputi BBM, elpiji, dan avtur) ke Palu dan sekitarnya. Pasokan akan dilakukan melalui beberapa TBBM yakni TBBM Poso, TBBM Moutong, TBBM Toli-Toli dan TBBM Pare-Pare. Lokasi TBBM tersebut dipilih sesuai dengan kondisi jalur darat yang paling memungkinkan. Pertamina mengutamakan pasokan BBM kepada PLN agar bisa kembali mengoperasikan pembangkit listrik, juga kepada TNI dan Polri untuk operasional armada dalam penanganan bencana. Selain itu, Pertamina juga terus berupaya optimal mengamankan pasokan BBM dan elpiji bagi industri dan masyarakat.
PLN pun terus berupaya mempercepat pemulihan listrik. Hingga saat ini, PLN telah berhasil mengoperasikan kembali 2 gardu induk (GI), yaitu GI Pamona dan GI Poso yang memasok pelanggan daerah Tentena, Poso, Kota Poso, dan Bandara Kasiguncu serta berhasil memperbaiki 3 unit PLTD Silae masing-masing berkapasitas 1,3 MW.
Ketiganya saat ini sedang dalam tahap penyesuaian dan ditargetkan paling lambat malam nanti sudah bisa menyala dan memasok listrik warga. Di Palu, Menteri Rini juga melihat secara langsung bagaimana upaya-upaya perbaikan yang tengah dilakukan oleh PLN di Gardu Induk PLN Talise di Jalan Soekarno Hatta, Palu. Dalam kesempatan tersebut Menteri Rini mengingatkan agar seluruh tim tetap bekerja sesuai standar dan mengutamakan keselamatan.
"Kami mengapresiasi kinerja PLN yang cepat tanggap dalam perbaikan infrastruktur kelistrikan, saya baru saja menyaksikan bagaimana rekan-rekan PLN bekerja keras untuk menghadirkan kembali listrik ditengah warga. Untuk siang ini saya dengar bahwa listrik dari desa Siboang sampai dengan Tambu sudah 85 persen menyala yang disuplai dari PLTD Sabang," ungkap Rini.
Baca Juga: LPDB Segera Salurkan Pinjaman Dana Bergulir ke Mitra Binaan BUMN
Selain itu, Menteri Rini turut meninjau sejumlah lokasi untuk memastikan pasokan BBM seperti SPBU yang terletak di jalan RE Martadinata Palu dan SPBU Trio Celebes, Palu. Rini meminta agar Pertamina bisa segera menormalkan operasional SPBU di daerah yang terdampak gempa.