Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (1/10/2018) berpotensi menguat. Pengumuman inflasi mendorong penguatan IHSG hari ini.
Analis dari Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, mengawali awal bulan, sekaligus memasuki kuartal ke empat di tahun 2018 di mana rilis data perekonomian awal bulan, inflasi yang disinyalir akan berada dalam kondisi terkendali, tentunya diharapkan dapat menopang pola gerak IHSG pada hari ini.
Selain itu, lanjut dia, kinerja emiten sepanjang kuartal ketiga juga akan turut mewarnai pola gerak IHSG hingga beberapa waktu mendatang.
"Hari ini IHSG berpotensi menguat dengan rentang 5.811-6.123," ujar William di Jakarta, Senin (1/10/2018).
Baca Juga: Analis: Awal Pekan, Pergerakan Rupiah Cenderung Melemah
Senada dengan William, Analis Senior dari CSA Research Institute Reza Priyambada juga memperkirakan IHSG berpotensi menguat. Menurut Reza, aksi beli diharapkan masih dapat terjadi yang diikuti dengan sentimen awal pekan yang positif untuk mempertahankan laju IHSG di zona hijaunya,.
"Diharapkan IHSG selanjutnya dapat bertahan di atas support 5948-5963 dan Resisten diharapkan dapat menyentuh kisaran 5987-5995," kata Reza
Sama dengan William dan Reza, Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji juga memprediksi IHSG berada di area resistance alias menguat. Dia memperkirakan, pada hari ini IHSG bergerkan di level 5.915 - 6.007.
Menurut Nafan Aji, Berdasarkan indikator, MACD bergerak ke atas menuju ke area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak ke atas menuju ke area overbought.
"Saat ini terlihat pola long white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance," imbuh Nafan.
Baca Juga: Analis: Pergerakan IHSG Berpotensi Menguat Hari ini
Berdasarkan data RTI perdagangan IHSG pada akhir pekan lalu (28/9/2018) dibuka menguat di level 5.930. Penguatan itu berlanjut hingga IHSG ditutup di level 5.976.
Dalam perdagangan kemarin, sebanyak 10,8 miliar volume saham diperdagangkan dengan frekuensi 315.961 kali. Sementara,220 saham bergerak naik, 163 saham bergerak turun, dan 118 saham tidak mengalami pergerakan.