Pemerintah juga telah menyusun peraturan investasi. Hal ini untuk menjaga neraca pembayaran dan menarik lebih banyak modal masuk ke Indonesia.
Secara keseluruhan, sektor travel dan pariwisata Indonesia tumbuh 6,4 persen. Lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional, 5,1 persen.
"Sektor travel dan pariwisata telah menciptakan 12,2 juta pekerjaan pada 2017, atau sekitar 10 persen dari total tenaga kerja di Indonesia. Penciptaan lapangan kerja dari sektor pariwisata ini tercatat sebagai yang tertinggi ke-4 di dunia," ujarnya.
Pada kesempatan ini, ia juga menyampaikan pujiannya terhadap pariwisata Banyuwangi. Dia menyaksikan homestay di Banyuwangi telah menjamur, dengan tarif mulai Rp 350 ribu hingga Rp 1 juta per hari.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Diharapkan Dongkrak Pertumbuhan Perekonomian
"Banyak juga turis yang ingin tinggal bersama keluarga. Ternyata homestay bisa untuk memenuhi kebutuhan wisatawan datang bersama keluarga," ungkapnya.
Sementara itu, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengungkapkan, hingga 2019, sektor pariwisata membutuhkan investasi dan pembiayaan sebesar Rp 500 triliun. Pada 2019, pemerintah mentargetkan devisa sebesar US$ 20 miliar, dengan target kunjungan 20 juta wisman dan pergerakan 275 juta wisnus.
"Dalam empat tahun terakhir, pariwisata menghasilkan balance payment yang positif. Selalu surplus antara devisa yang diperoleh dari kunjungan wisman dengan uang yang dibelanjakan oleh wisatawan nasional (wisnas) yang berwisata ke luar negeri," ujar menpar.
Berdasarkan catatan Kemenpar, periode Januari-Juli 2018, sektor pariwisata telah menyumbang devisa sebesar USD 9 juta, sedangkan Juli 2018 menyumbang devisa sebesar USD 1,5 juta.
"Kalau kita bisa mempertahankan USD 1,5 juta sampai enam bulan ke depan, maka totalnya menjadi USD 16,5 juta. Target kita di 2018 sebesar USD 17 juta. Artinya, masih kurang USD 500 ribu. Kita jangan sampai ngantuk. Kita kejar kekurangan tersebut agar tahun 2018, pariwisata akan menjadi sektor terbesar yang menghasilkan devisa dan menjadi yang terbaik," papar menteri yang membawa Kemenpar di posisi nomor 1 dan terpilih sebagai #TheBestMinitryOfTourism2018 se-Asia Pacific di Bangkok, 20 September 2018.
Baca Juga: Menpar: Pariwisata Merupakan Sektor Andalan Penghasil Devisa