Suara.com - PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), Freeport McMoran Inc dan PT Rio Tinto Indonesia secara resmi menandatangangani Sales Purchase Agreement (SPA) terkait divestasi 51 persen saham PT Freeport Indonesia (PTFI).
Dengan penandatanganan ini, kepemilikan saham PT Inalum (Persero) di PT Freeport Indonesia (PTFI) naik dari 9,36 persen menjadi 51,23 persen.
Direktur Utama PT Inalum (Persero) Budi Gunawan Sadikin mengatakan, pembayaran divestasi saham PT Freeport Indonesia ( PTFI ) akan selesai pada November 2018 mendatang. Total transaksi yang harus dibayarkan adalah sebesar 3,85 miliar dolar AS atau sekitar Rp 56 triliun.
"Oh kita bayar semua di November, langsung," kata Budi Gunawan Sadikin usai menghadiri penandatanganan dokumen pengalihan saham Freeport di Kementerian ESDM, Jakarta Pusat, Kamis (27/9/2018).
Baca Juga: Jadwal Wakil Indonesia di Perempat Final Korea Open 2018 Hari Ini
Selain itu, Budi mengungkapkan, lamanya proses pembayaran divestasi lantaran diperlukan upaya untuk melengkapi dokumen-dokumen yang harus diberikan kepada shareholder (investor) dari Freeport-McMoRan Inc. Sementara itu, investor McMoRan tersebar di berbagai negara sehingga proses persetujuan dokumen-dokumen tersebut memakan waktu cukup lama.
"Kalau lihat dari jadwalnya, bukan uangnya yang lama, tapi dokumennya, izinnya atau syarat administrasinya. Karena Freeport perusahaan global beroperasi di puluhan negara ada beberapa negara yang berikan persyaratan, jadi kalau mau lakukan transaksi harus izin atau aprroval mereka dulu," ujarnya menjelaskan.