Menurutnya, selama periode 2019-2024, dibutuhkan banyak sekali investasi sektor pariwisata. Hal ini adalah 120 ribu hotel rooms, 15 ribu restoran, 100 taman rekreasi, 100 operator diving, 100 marina, dan 100 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
"Semua butuh melibatkan peran serta dunia usaha. Begitu juga program pembangunan 100 ribu homestay, butuh melibatkan UKM pariwisata," tambah menteri yang berhasil membawa Kemenpar di posisi nomor 1 dan terpilih sebagai #TheBestMinistryofTourism2018 se-Asia Pacific di Bangkok.
Menpar menambahkan, saat ini ada tiga isu kebutuhan pembiayaan yang diperlukan, yakni kebutuhan pembiayaan untuk membangun 10 destinasi pariwisata prioritas (DPP), kebutuhan pembiayaan usaha homestay (2018-2019), dan kebutuhan pembiayaan Usaha UMK Pariwisata (KUR Khusus Pariwisata).
“Untuk homestay membutuhkan investasi Rp 2 triliun. Usaha UMK pariwisata Rp 25 triliun. Tahun ini jumlah pelaku usaha mikro dan kecil di sektor pariwisata sebanyak 6,7 juta pelaku usaha,” ujarnya.
Baca Juga: Menpar Bagikan Kisah Sukses Industri Pariwisata Indonesia
Rakornas juga mendatangkan pembicara dari berbagai lembaga, seperti Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Laksda TNI, (Purn) Agus Purwoto, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal BKPM, Wisnu Wijaya Soedibjo, dan Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Meliadi Sembiring.
Hadir juga Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia, Reza Anglingkusuma dan Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Hadi Sucahyono.
Rakornas III Pariwisata ini juga membahas dan me-launching program universal traveller protection. Sebuah program perlindungan bagi wisman dan wisnus yang melakukan perjalanan di Indonesia.
Asuransi perjalanan yang diperkirakan dapat meng-cover sampai Rp 320 triliun sampai 2024 mendatang.
Di kesempatan ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan sejumlah kementeriàn, antara lain Menteri Pariwisata dengan Menteri Keuangan, Menteri Koperasi dan UKM, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Lembaga Pembiayaan Pemerintah serta peluncuran Universal Traveller Protection.
Baca Juga: Menpar Ajak Anak Muda Gabung dalam Generasi Pesona Indonesia
Menpar berharap, rakornas ini dapat dijadikan sebagai momentum oleh pelaku usaha pariwisata. Mereka bisa mendapatkan alternatif pembiayaan dalam pengembangan usahanya.