Menpar: Pariwisata Merupakan Sektor Andalan Penghasil Devisa

Kamis, 27 September 2018 | 15:00 WIB
Menpar: Pariwisata Merupakan Sektor Andalan Penghasil Devisa
Rakornas Pariwisata III Tahun 2018, di Dian Ballroom Hotel Raffles Jakarta, Rabu (26/9/2018). (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pariwisata III Tahun 2018, di Dian Ballroom Hotel Raffles Jakarta, Rabu (26/9/2018), benar-benar seru. Semua kebutuhan investasi pariwisata dipetakan dalam kegiatan ini.

Rakornas diikuti 600 peserta. Mereka berasal dari unsur akademisi, pelaku usaha, pemerintah, komunitas dan media (Pentahelix).

Dalam sambutannya, Menteri Pariwisata, Arief Yahya memaparkan “Accelerate Investment and Financing for Tourism Sector”, yang isinya terkait dengan kondisi pariwisata dan peluang-peluang mendatangkan investasi.

“Sampai 2019, sektor pariwisata membutuhkan investasi dan pembiayaan sebesar Rp 500 triliun. Besarnya kebutuhan investasi dan pembiayaan di sektor pariwisata ini kita coba petakan dan bahas dalam Rakornas Pariwisata III/2018,” katanya.

Baca Juga: Menpar Bagikan Kisah Sukses Industri Pariwisata Indonesia

Ia menjelaskan, pariwisata ditetapkan sebagai sektor andalan dalam menghasilkan devisa. Pada 2019, pemerintah menargetkan devisa sebesar US$ 20 miliar, dengan target kunjungan 20 juta wisman dan pergerakan 275 juta wisnus.

Pariwisata juga sebagai pilihan dalam menstabilkan defisit pada neraca perdagangan Indonesia.

"Dalam empat tahun terakhir, pariwisata menghasilkan balance payment yang positif. Selalu surplus antara devisa yang diperoleh dari kunjungan wisman dengan uang yang dibelanjakan oleh wisatawan nasional yang berwisata ke luar negeri," ujar menpar.

Berdasarkan catatan Kemenpar, periode Januari-Juli 2018, sektor pariwisata telah menyumbang devisa sebesar USD 9 juta, sedangkan pada Juli 2018 menyumbang devisa USD 1,5 juta.

"Kalau kita bisa mempertahankan USD 1,5 juta sampai enam bulan ke depan, maka totalnya menjadi USD 16,5 juta. Target kita di 2018 sebesar USD 17 juta. Artinya, masih kurang USD 500 ribu. Kita jangan sampai ngantuk. Kita kejar kekurangan tersebut, agar 2018, pariwisata akan menjadi sektor terbesar yang menghasilkan devisa dan menjadi yang terbaik," paparnya.

Baca Juga: Menpar Ajak Anak Muda Gabung dalam Generasi Pesona Indonesia

Untuk mendukung target 20 juta wisman, lanjutnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menetapkan 10 destinasi pariwisata prioritas sebagai 'Bali Baru’. Empat di antaranya menjadi super prioritas, yaitu Danau Toba, Mandalika, Borobudur dan Labuan Bajo.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI