Suara.com - PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) atau Pelindo I tengah mencari investor untuk mengembangkan Komplek Kawasan industri di Pelabuhan Kuala Tanjung, Medan.
Pengembangan kawasan industri ini merupakan fase kedua dari pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung.
Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pelindo I Iman A Sulaiman mengatakan, pengembangan kawasan industri ini merupakan jalan perseroan untuk menjadikan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai Hub Internasional.
Kawasan industri, lanjut dia, memiliki lahan 3.000 hektare yang bisa dikembangkan oleh kalangan perusahaan.
"Jadi di dalam Pelabuhan Kuala Tanjung kita ingin terpadu, ada fasilitas pelabuhan, dermaga peti kemas, seaway. Kapasitas pelabuhannya itu 10 juta teus dengan panjang dermaga 6.000 meter," kata Iman dalam sebuah diskusi di Hotel Borobudur Jakarta, Kamis (27/9/2018).
Iman menuturkan, terdapat enam sektor industri yang diprioritaskan masuk dalam kawasan industri Pelabuhan Kuala Tanjung yang diantaranya, Petrochemical Base, metal, energi, semen, otomotif, dan food and beverage.
Investasi untuk membangun kawasan industri ini sekitar Rp 7 triliun hingga Rp 10 triliun.
"Jadi kita beda dengan KEK Sei Mangkei, kalau Sei Mangkei kan sawit base, kalau kita indutri petrochemical. Karena kita harapkan logistik 6 kelompok yang potensial," jelas dia.
Iman menambahkan, hingga saat ini perusahaan terus mempromosikan kawasan industri Kuala Tanjung tersebut. Saat ini, sambung dia, sudah terdapat perusahaan yang tertarik menempati kawasan industri tersebut.
"Memang ketertarikan sudah ada tetapi belum sampai letter of interest (LOI)," pungkas dia.