Suara.com - Presiden Jokowi mendapatkan penghargaan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sebagai tokoh Pemerataan Pembangunan. Menurut Jokowi penghargaan yang diberikan tersebut merupakan hal yang berat.
"Jangan menganggap ini sebuah hal yang enteng. Menerima ini adalah hal yang berat. Tugas dan tanggung jawab yang harus diemban menjadi tantangan tersendiri," katanya saat berpidato di acara Ulang Tahun Kadin ke-50 tahun.
Pembangunan, menurut Jokowi, harus meliputi berbagai aspek, seperti pembangunan jalan, tol laut, bandara, dan lain sebagainya.
"Kenapa kita harus bangun di Indonesia bagian timur, NTT, Papua? Ya karena kita ini bernegara bukan berbisnis saja," ujarnya.
Menurutnya, infrastruktur merupakan modal penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Tak hanya itu, dia mengemukakan ketersediaan infrastruktur di Indonesia hanya berpusat di Pulau Jawa.
"Indonesia bukan (hanya) Jawa. Indonesia punya 17 ribu pulau. Saya lihat ketimpangan infrastruktur di barat, timur, dan tengah, jurangnya lebar sekali," ujarnya.
Dia mencatat Indonesia saat ini hanya memiliki sebanyak 231 bendungan. Pada saat yang sama, Amerika Serikat memiliki 6 ribu bendungan, dan Cina memiliki 110 ribu bendungan.
Selain itu, dia juga merinci hingga awal 2015, Indonesia hanya memiliki jalan tol sepanjang 780 km sedangkan Cina memiliki jalan tol sepanjang 280 ribu kilometer.
"Kita tahu kita harus bekerja cepat, ngebut, mengejar ketertinggalan itu," tegasnya.