Ingin Lebih Berinovasi, Starbucks Bakal PHK Karyawan

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 25 September 2018 | 08:18 WIB
Ingin Lebih Berinovasi, Starbucks Bakal PHK Karyawan
Ilustrasi kopi Starbucks. (Shutterstock).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jaringan kedai kopi terkenal Starbucks berencana akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) para karyawannya. PHK tersebut dilakukan untuk efisiensi agar meningkatkan inovasi perusahaan kedai kopi tersebut.

PHK tersebut diketahui lewat memo internal yang dikirim ke karyawan oleh CEO Starbuck Kevin Johnson. Dalam memo tersebut Kevin mengatakan, saat ini perusahan harus ‎meningkatkan kecepatan inovasi yang relevan bagi pelanggan, menginspirasi mitra, dan berarti bagi bisnis perusahaan.

"Untuk mencapai hal ini, kami akan membuat beberapa perubahan signifikan pada bagaimana kami bekerja sebagai pemimpin di semua bidang perusahaan," kata Kevin seperti dilansir CNBC, Selasa (25/9/2018‎).

Johnson mengatakan, bahwa tim kepemimpinan eksekutif bekerja dengan supervisor untuk menemukan cara berinovasi lebih cepat dalam lingkungan ritel baru. Sementara beberapa peran akan dikonsolidasi, yang lain akan digeser, dan akan ada beberapa PHK non-ritel, sumber yang akrab dengan rencana tersebut kepada CNBC.

Baca Juga: Jadwal Wakil Indonesia di Babak Pertama Korea Open

Perubahan perusahaan akan dimulai minggu ini dan berlanjut hingga November. Berita tentang PHK ini juga pertama kali dikabarkan oleh Bloomberg.

"Perubahan bisa sulit, tetapi budaya kami dan warisan kami dibangun untuk terus menantang status quo," kata Johnson.

Starbucks telah berjuang dengan penjualan yang lemah di AS selama beberapa kuartal. Harapannya adalah bahwa menawarkan lebih banyak minuman dingin dan barang-barang makan siang baru akan menarik orang ke kafe-kafenya.

Namun, raksasa kopi itu juga harus mengurangi pertumbuhan tokonya dan menutup sejumlah kafe milik perusahaan yang berkinerja buruk di daerah padat penduduk. Starbucks biasanya menutup sekitar 50 toko setiap tahun, tetapi diperkirakan akan tutup sekitar 150 tahun depan.

Perusahaan juga berencana untuk mengurangi jumlah toko berlisensi baru pada tahun 2019 oleh sekitar 100 toko. Saham perusahaan turun lebih dari 1 persen pada hari Senin.

Baca Juga: Ketua KADIN dan HIPMI Dukung Jokowi, Erick Thohir Sumringah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI