"Saya setuju SMK harus relevan dengan ekonomi baru, sekarang lagi tren di seluruh dunia adalah ekonomi kopi," kata Gubernur yang akrab disapa Emil itu.
Sebagai daerah penghasil kopi terbaik di dunia, ia mengatakan, Jawa Barat harus memiliki sumber daya manusia andal di bidang industri kopi.
Pemerintah Jawa Barat berencana membuka jurusan kopi di SMK-SMK yang ada di seluruh wilayahnya.
"Masa Jabar tidak melahirkan lulusan-lulusan yang ahli tentang industri kopi. Jadi saya dukung dan akan masif kan di seluruh Jabar program ini," ujarnya.
Baca Juga: Bagi Pecinta Kopi, Jacoweek 2018 Dibuka Akhir September
Dia menjelaskan bahwa upaya-upaya untuk menjadikan Jawa Barat sebagai produsen kopi terbesar di dunia sudah dilakukan sejak tahun 2014, antara lain melalui pembagian 10 juta benih kopi unggulan bersertifikat kepada petani dan penyaluran satu juta pohon kopi kepada 61 kelompok tani di enam kabupaten.
Selanjutnya, menurut dia, pada 2015 dan 2016 dilakukan penyaluran empat juta benih kopi dan pada 2017 dibagikan lima juta benih kopi.
"Lima tahun kedepan, yaitu 2018-2023, direncanakan akan kembali mendistribusikan 23,5 juta (benih) kopi, disebar ke seluruh Jabar," kata Ridwan Kamil. (ANTARA)