Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta kepada Lembaga Pembiayaan Ekspor Impor (LPEI) semakin giat menjaring nasabah lebih banyak lagi. Hal ini agar bisa menurunkan defisit transaksi berjalan (Current Account Defisit/CAD).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menerangkan, LPEI harusnya bisa menampung nasabah hingga jutaan nasabah. Jika itu terjadi, perusahaan bisa mendapatkan pembiayaan ekspor yang nantinya menurunkan CAD saat ini.
"Jadi bagaimana 1.200 nasabah LPEI jadi 10 ribu, 100 ribu, bahkan jutaan," kata Sri Mulyani di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Senin (24/9/2018).
Menurut wanita yang akrab disapa Ani ini, permasalahan ekspor ini tidak bisa diselesaikan oleh LPEI saja. Akan tetapi, seluruh lini masyarakat termasuk mahasiswa bisa memecahkan permasalahan ekspor ini.
"Ini juga harus disampaikan ke mahasiswa. Ayo BEM gunakan pikiran dan tenaga untuk mikirin Republik Indonesia. Jadi kenapa ya pengusaha tidak bisa jadi eksportir, apa kesulitannya," jelas dia.
Sri Mulyani mengestimasikan CAD pada tahun ini diperkirakan sebesar 25 miliar dolar AS. Posisi tersebut lebih tinggi dibandingkan CAD tahun lalu 17 miliar dolar AS.
"We had to prepare bagaimana caranya untuk mendorong ekspor lebih banyak lagi. Tahun depan (CAD) akan turun lagi 17 miliar dolar AS, tapi bukan impornya, tapi ekspornya naik," tutur dia.
Sementara Direktur Eksekutif LPEI Sinthya Roesly menambahkan, saat ini lembaganya sudah bekerja sama dengan jejaring perguruan tinggi untuk pengembangan ekspor Indonesia (UNIED) membuat kajian winning-commodities tentang permasalahan ekspor di dalam negeri.
"Dari hasil kajian winning-commodities menjadi fokus dalam mendorong akselerasi ekspor winning commodities tersebut," pungkas dia.