Bertemu di Kadin, Buwas Kembali Sindir Mendag soal Beras

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 24 September 2018 | 12:12 WIB
Bertemu di Kadin, Buwas Kembali Sindir Mendag soal Beras
Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso atau akrab disapa Buwas berseteru dengan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia pada Senin (24/9/2018) pagi mengumpulkan sejumlah pemangku kepentingan, seperti Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas), perwakilan Kementerian Perdagangan dan perwakilan Kementerian Pertanian.

"Kita ingin membicarakan ketahanan pangan, sembilan bulan ke depan akan ada sibuk Pileg dan Pemilihan Presiden, tetapi ada hal penting menjaga ketahanan pangan dan bagi kita di Kadin adalah pembahasan terkait komoditas beras, jagung, gula dan kedelai," kata Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kadin Indonesia Franciscus Welirang yang juga hadir dalam diskusi tersebut.

Franky mengatakan sejumlah komoditas seperti beras, jagung, gula, hingga kedelai dan ayam menjadi penting untuk diperhatikan seluruh pemangku kepentingan dalam kaitannya dengan pengendalian inflasi.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso yang sering disapa Buwas mengatakan ketahanan pangan belum sepenuhnya tercapai karena Indonesia hingga saat ini masih membuka impor beras.

Menurut Buwas, pemerintah belum bersinergi untuk benar-benar menghentikan impor.

"Saya miris negara agraris besar masa pangan impor. Apalagi kalau saya jadi petani, seolah-olah kita tidak berpihak ke petani. Jadi bagaimana kita berpikir sinergi membangun ketahanan pangan," kata Buwas.

Hal yang sama diungkapkan oleh Ketua Umum Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani. Ia menekankan bahwa selain ketahanan pangan, Indonesia juga harus memenuhi target sebagai lumbung pangan dunia pada 2045.

"Yang paling penting juga bersamaan dengan meningkatkan kesejahteraan para petani. Itu penting, karena hal itu bisa terwujud dengan kerja sama semua pihak, pengusaha dan pengambil kebijakan," kata Rosan. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI